Chereads / LEGENDA DEWA PEDANG (IND VERS) / Chapter 10 - XUE XIANZI

Chapter 10 - XUE XIANZI

Long Bai segera bangun dan langsung pergi meninggalkan penginapan saat pagi telah tiba. Dia ingin segera sampai ke Benua Utara dan memulai latihannya di sana.

Tapi sebelum dia melanjutkan perjalanan menuju ke Benua Utara, Long Bai menyempatkan diri untuk mengunjungi makam suci terlebih dahulu karena dia ingin memastikan kebenaran cerita dari penjaga penginapan itu.

Setelah dia sampai di sana, dia melihat bangunan sebuah makam yang cukup besar. Tapi daerah di sekitar makam memang di selimuti oleh sebuah medan pelindung yang cukup kuat.

Dari luar penghalang, Long Bai bisa melihat dengan jelas keadaan di dalamnya. Di dalam sana memang ada beberapa orang yang berpenampilan agak menyeramkan dan berusaha untuk keluar makam. Tapi saat mereka menyentuh penghalang, mereka akan dilemparkan kembali ke dalam.

Mereka semua sama sekali tidak bisa melewati penghalang itu, mungkin merekalah para perampok yang diceritakan oleh pelayan penjaga penginapan.

Long Bai mencoba mengulurkan tangannya untuk memeriksa kekuatan dari penghalang itu. Raut wajahnya langsung berubah, dia sangat terkejut saat mengetahui bahwa medan pelindung ini terbuat dari energi petir yang sangat kuat. Energi petir ini bukanlah energi petir biasa. Tapi energi petir ini sangat mirip dengan energi petir yang dimiliki oleh Kakeknya yaitu Kaisar Long Jin.

"Mungkin pendekar pedang emas Qiu memiliki hubungan dengan Kakek. Aku akan menanyakan hal ini pada Kakek saat aku kembali ke rumah setelah pengembaraanku di Benua Utara selesai," ucap Long Bai lirih.

Long Bai lalu menggambar sebuah peta letak lokasi makam suci ini berada sebelum dia meninggalkan tempat ini.

Setelah dia menyelesaikan gambarnya, dia langsung melanjutkan perjalanannya menuju ke Benua Utara.

**

Sudah tiga hari Long Bai melakukan perjalanan dan melewati beberapa gunung dan sungai. Dia sudah menempuh lebih dari separuh perjalanan.

Akhirnya dia berhasil melewati pintu gerbang perbatasan antara Benua Timur dan Benua Utara dan tiba di sebuah hutan yang sangat luas. Hutan ini banyak di tumbuhi beberapa tanaman langka dan sebagian wilayahnya di tutupi oleh salju.

Ini adalah Hutan Northland. Hutan yang merupakan perbatasan antara Benua Timur dan Benua Utara karena itu sebagian wilayah dari Hutan ini tertutup dengan salju.

Long Bai melihat sebuah pohon besar dan rindang di depannya dan memutuskan untuk beristirahat sebentar.

"Dari peta yang di berikan ayah. Hutan ini merupakan perbatasan antara wilayah Benua Timur dan wilayah Benua Utara. Berarti aku sudah dekat dengan tempat tujuanku," ucap Long Bai sambil memegang peta dan melihat daerah sekitar hutan.

Long Bai beberapa menit beristirahat, Long Bai kembali melanjutkan perjalanan melewati hutan ini. Suara berbagai serangga terdengar saling bersahut-sahutan menyebabkan hutan yang sepi ini tampak ramai.

Tiba-tiba, Long bai mendengar suara yang aneh dari dalam hutan.

"Swing … Swing …."

Long Bai mendengar suara seseorang yang sedang berlatih jurus pedang di dalam Hutan ini. Padahal di dalam Hutan ini banyak sekali binatang buas yang menjadikan hutan ini terlihat sangat menakutkan.

"Sepertinya ada orang lain di sini," ucap Long Bai sambil terus berjalan masuk lebih jauh ke dalam hutan. Dalam hatinya dia terus bertanya-tanya siapa orang yang berani berlatih ilmu pedang di dalam Hutan yang sangat sepi ini. Terlebih lagi saat ini adalah malah hari, waktu bagi para Beast keluar untuk mencari makan.

Long Bai bersembunyi di balik pepohonan sambil melihat padang rumput yang luas di tengah hutan. Untung saja saat ini adalah malam bulan purnama, jadi dia bisa memanfaatkan cahaya bulan untuk melihat.

Dia melihat sesosok gadis ramping dan langsing berdiri di tengah sinar bulan. Dia memiliki rambut hitam yang panjang layaknya seorang dewi.

Mata Long Bai terus menatap wajah gadis itu dari kejauhan. Dia juga melihat bahwa gadis itu memiliki sepasang mata yang sangat indah. Setiap orang yang melihat mata gadis itu pasti akan sulit untuk mengalihkan pandangannya ke tempat lain.

Gadis itu tiba-tiba menghentikan latihan pedangnya dan menatap ke arah Long Bai bersembunyi. Sepertinya dia bisa merasakan kehadiran Long Bai yang sedang mengintipnya latihan.

"Keluarlah! Aku tahu bahwa kau sudah lama mengintipku latihan. Kau mau keluar sendiri atau aku yang akan mendatangimu dan memaksamu keluar," gadis itu tiba-tiba berteriak sambil menghadap ke sebuah pohon besar tempat Long Bai bersembunyi.

"Namaku adalah Long Bai, aku tersesat di hutan ini,"

Long Bai akhirnya keluar dari tempat persembunyiannya dan memperkenalkan dirinya karena dia tidak ingin membuat gadis itu menjadi salah paham.

"Kau bohong! Apa kau pikir aku tidak tahu kalau kau dari tadi terus mengintip latihanku. Jangan-jangan kau ingin mencuri jurus rahasia milik Sekteku," balas gadis itu dingin.

Gadis itu terlihat sangat marah sekali dan langsung memasukkan energi es yang sangat kuat ke dalam telapak tangan kanannya.

"Tunggu dulu! Semua ini bisa kita bicarakan baik-baik. Setidaknya beri aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya," ucap Long Bai berusaha untuk menghentikan amarah gadis itu.

Gadis itu menarik kembali energi es nya, tapi dia masih terus waspada. Sambil menatap Long Bai dia berkata. "Baiklah. Sekarang katakan padaku dengan jujur, apa sebenarnya tujuanmu mengitip latihanku? Kalau kau berani berbohong maka aku akan membunuhmu."

"Baik, akan aku kukatakan yang sebenarnya. Sebenarnya aku sedang menuju ke wilayah Benua utara untuk latihan ilmu beladiri dan mencari Beast yang sangat kuat. Tapi aku tersesat di Hutan ini dan tidak tahu jalan untuk keluar dari Hutan ini. Sebenarnya aku ingin bertanya padamu bagaimana cara untuk keluar dari Hutan ini, tapi aku melihatmu sedang serius berlatih jadi aku memutuskan untuk menunggu latihanmu sampai selesai baru aku akan bertanya padamu," jelas Long Bai.

"Beast yang sangat kuat … ?! Untuk apa kamu mencari beast yang sangat kuat," lanjut gadis itu bertanya.

" Aku ingin mencari Beast yang sangat kuat untuk aku jadikan sebagai Beast kontak milikku, " jawab Long Bai.

Gadis itu terlihat semakin terkejut saat mendengar jawaban Long Bai. "Apakah kau tidak pernah mendengar jika Benua Utara itu adalah wilayah yang sangat berbahaya. Suhu udara di sana sangat dingin. Belum lagi di sana banyak sekali Beast yang sangat buat karena Benua Utara sebenarnya jarang sekali dikunjungi manusia."

"Aku tahu. Karena aku ingin jadi kuat maka aku harus mencari tempat yang berbahaya untuk berlatih. Semakin berbahaya tempat itu maka akan semakin murni energi alam yang ada di sana," jawab Long Bai.

"Baiklah kalau itu maumu. Aku akan menunjukkan jalan keluar hutan ini. Kau jalan lurus saja, setelah berjalan sejauh 30 kilometer kamu akan melihat jalan keluar dari hutan ini. Lalu setelah itu kamu pergilah ke arah kanan," ucap gadis itu menunjukkan arah.

"Terimakasih. Boleh aku mengetahui namamu?" tanya Long Bai sambil berterimakasih.

"Namaku adalah Xue Xianzi," jawab gadis itu.

"Xue Xianzi. Nama yang sangat bagus. Kalau begitu aku pamit dulu untuk kembali melanjutkan perjalananku," ucap Heilong.

Heilong langsung berbalik dan melanjutkan perjalanannya untuk pergi meninggalkan hutan ini.

**

Jauh di sebuah pulau terpencil di wilayah bagian tengah.

Di dasar sebuah jurang. Sebuah portal teleportasi muncul dan dua sosok manusia keluar dari portal itu. Dua orang manusia itu adalah Long Chen dan Long Sha.

"Ayah, apakah kita akan benar-benar aman disini?" tanya Long Chen.

"Yakinlah bahwa kita akan aman di sini. Tempat ini jauh dari wilayah Kekuasaan Kerajaan Blue Dragon," jawab Long Sha.

"Kenapa kalian datang kesini! Apakah kamu sudah menyelesaikan tugas yang aku berikan..?" Sebuah suara yang sangat mengerikan muncul dari sosok berjubah hitam.

"Ampun Tuan. maafkan saya, karena kecerobohan saya, saya gagal menjalankan tugas," ucap Long sha memohon.

"Berani sekali kamu datang ke tempat ini membawa kegagalan. Aku tidak bisa menerima kegagalan, aku akan membunuhmu sekarang juga," seru Sosok berjubah hitam itu marah.

"Maafkan saya Tuan. Beri saya kesempatan sekali lagi saya tidak akan gagal lagi," ucap Long Sha memohon sekali lagi.

"Baik. Aku akan memberimu kesempatan. Tapi jika kamu gagal lagi, jangan pernah kembali ke tempat ini atau kau akan merasakan kekuatan dari api kegelapanku ini," ucap Sosok berjubah hitam itu menyeringai.