cuaca begitu tenang dengan langit berwarna abu-abu gelap bertengger di atas kepala seakan akan begitu besar beban yang ditanggung oleh langit dan tidak sabar untuk segera menumpahkannya ke atas bumi
membasahi setiap unsur kehidupan yang mulai sekarat setelah hampir selama tiga bulan ini udara dan dedaunan hijau yang mulai menguning ikut menjerit menantikan sapaan dari siklus alam
sore itu adalah hari dimana aku kembali ke kota hari setelah 5 tahun yang lalu aku pergi meninggalkannya dengan membawa sejumput luka yang diberikan oleh orang lain padaku
aku tidak membencinya aku juga tidak merindukan sebab aku juga tidak terlalu mencintainya pernikahan kami hanya berjalan 7 bulan dan itupun hasil dari sebuah perjodohan yang dilakukan oleh keluarga hanya demi menyelamatkan nama baik di mata masyarakat bahwa Putri ketiga dari seorang keluarga konglomerat tidak bisa mencari jodoh nya sendiri
Putri ketiga dari keluarga konglomerat itu memiliki kondisi fisik yang berbeda dari saudara-saudaranya kakak pertama perempuan yang begitu cantik dan sempurna dengan seorang pacar yang merupakan anak dari penguasa negeri ini sementara kakak laki-lakinya juga memiliki wajah yang sangat tampan dan digilai oleh para kaum hawa sehingga tidak susah baginya untuk mencari calon istri
sementara ke-3 dari keluarga itu begitu berbeda begitu jelek tapi juga kurus dengan kulit keriput karena memiliki kelainan sesuatu namun siapa sangka setelah 5 tahun Putri ketiga dari keluarga konglomerat itu terus berusaha bersusah payah untuk membuat dirinya lebih baik akhirnya membawa kan hasil
5 tahun kepergian Wanda kalau keluar dari negeri ini membawakan hasil yang sempurna sekarang dirinya tidak lagi berbeda dari orang lain sekarang dirinya terlihat lebih mempesona lebih memukau dan juga terlihat segar
aku turun dari mobil yang membawaku dari bandara setelah sampai di depan rumah yang selama 25 tahun ini selalu aku tinggal di bersama keluarga ku tak ada yang berbeda dari bangunan itu masih terlihat kokoh dan juga Megah menarik mata siapa saja yang lewat di hadapannya untuk memandang sejenak
aku masuk dalam rumah tanpa melakukan permisi ataupun sekedar memberi salam kepada para pelayan yang bersedia membukakan pintu,
" Anda mau mencari siapa nona ? "
aku hanya memandang ke Arah pelayan yang berani menegur ku dengan lancang saat aku akan masuk kedalam rumah
" apa kamu pelayan baru di sini ? "
" tidak, saya sudah bekerja ditempat ini hampir 4 tahun nona, jadi kenapa anda masuk ke rumah ini begitu saja ? apa anda mencari tuan Radit ? oh anda pasti salah seorang pacar barunya ?"
" ya , sekalian katakan padanya untuk memberimu pesangon "
" apa maksudmu nona ? "
" aku tidak menyukai dirimu jadi pergi dari sini sebelum aku berubah pikiran "
" lancang anda nona, atas dasar apa anda tidak menyukaiku? "
" karena engkau telah menegurku dan aku tidak suka saat langkah kakiku di berhentikan oleh manusia rendahan seperti dirimu "
" apa ? "
" jadi aku sarankan kemasi barang barangmu dan segera pergi dari sini "
" tidak nona anda tidak memiliki kuasa apapun dirumah ini jadi anda tidak bisa memberikan perintah kepada saya sesuka hati anda "
" Anda hanya wanita yang di kencani oleh tuan Radit untuk sementara sampai pria kaya itu bosan dan menemukan wanita lain yang lebih cantik dari anda "
" dan akan segera diusir dari rumah ini seperti wanita wanita lainnya jadi jangan sombong nona "
" aku benar benar marah padamu sekarang dan asal kau tahu Radit bukan ancaman untukku agar bisa tetap tinggal disini "
" pergi ! sebelum aku hilang kendali ! "
aku membentak pelayan kurang ajar itu dengan sangat sangat kencang sampai membuat ibuku keluar dari dalam kamarnya
aku merasa heran apa penampilan diriku benar benar telah berubah sehingga ibuku sendiri saja sampai tidak mengenali diriku lagi wanita paruh baya itu menatapku dengan penuh tanda tanya diwajahnya
" apa ibu juga ingin bertanya siapa aku ? "
setelah mendengar suara ku barulah ibuku merubah tampilan wajahnya yang awalnya curiga serta penuh tanda tanya sekarang menjadi lebih ceria dan juga bahagia dengan senyuman lebar yang mengembang dikedua pipinya yang mulai keriput
" ibu "
" oh gadis kecil ibu ... Wanda "
" ibu senang akhirnya kamu kembali sayang ..... lihatlah dirimu sekarang kamu berubah "
" ya.... Tuhan , putri kecil ibu kamu sekarang terlihat cantik dan oh my God ibu bahagia melihatmu yang sekarang sayang, kamu berhasil, kamu berhasil sayang "
sepanjang pelukan yang kami lakukan untuk melepaskan rasa rindu yang sudah lama disimpan ibu tak henti hentinya memuji akan penampilan baruku yang terlihat memukau dan berbeda dari lima tahun yang lalu
dulu aku terlihat begitu lemas bagai bunga layu dan kurus kering seperti tanaman setengah mau mati saat musim kemarau tapi sekarang aku terlihat segar dan cantik dengan tubuh kencang dan wajah yang menawan hasil dari program kesehatan yang aku lakukan
sungguh ajaib aku sendiri tidak percaya kalau ternyata aku akan berhasil menjalani program kesehatan yang sangat menyiksa itu namun kalau ternyata hasil yang aku peroleh akan semenakju kan ini rasanya tidak ada kata menyesal dari pengorbanan yang telah aku lakukan selama lima tahun terakhir ini
" apa kamu baru sampai ? kenapa kamu tidak bilang kalau kamu akan kembali Hari ini "
" ini kejutan untuk ibu ... oh ya ibu bisa ibu pecat pelayan ini untukku ?
" Wanda kenapa kamu baru datang dan langsung ingin memecat pelayan ? "
" itu karena aku tidak menyukainya "
aku menjawab pertanyaan ibu cuek sembari menatap wajah pelayan itu yang sejak dia tahu bahwa aku termasuk pemilik rumah ini menjadi ketakutan dan tak berani menatap kearah ku lagi
" oh yang benar saja Wanda, memang apa yang sudah dilakukan oleh pelayan itu sampai membuat dirimu marah ? "
tanya ibu
" dia berani menegurku "
"Wanda, pelayan itu hanya menjalankan tugas sebagai seorang pelayan saja dan wajar dia menegur dirimu sebab dia belum mengenal dirimu "
ucap ibu mencoba memberiku nasehat
" terserah ibu saja , yang jelas aku tidak mau melihat wajahnya lagi saat aku disini "
" baiklah naiklah ke kamar milikmu Wanda dan segera beristirahat baru nanti kita bisa makan malam bersama "
" ok sip "
aku kemudian naik kelantai atas untuk menuju ke kamar tidurku yang lama untuk beristirahat sebelum aku memulai rencana yang ingin aku kerjakan selama berada dikota ini lagi
awalnya aku tidak berniat untuk kembali namun karena orang kepercayaan keluarga mengirimkan aku sebuah pesan singkat dari ayah sehingga terpaksa aku kembali lagi ke kota ini membawa sedikit harapan untuk diberikan pada mereka
serta untuk menjenguk seperti apa mantan suamiku yang bodoh itu sekarang apakah masih sama ataukah telah berubah lebih cerdas