Chereads / Titik Serius / Chapter 3 - 3. Sendu

Chapter 3 - 3. Sendu

Konsekuensinya mencintai adalah siap-siap untuk bahagia ataukah terluka.

***

Sugara Semesta Dirgantara, nama yang cukup keren. Sugara pernah mencintai seseorang, yang mendapatkannya penuh perjuangan. Amira, nama wanita yang membuatnya pusing tujuh keliling. Jangankan untuk mendekatinya, berbicara dengannya saja cukup susah. Bagi Sugara, Amira itu wanita dingin, pendiam, bicara saja sepentingnya. Susah baginya untuk mengobrol. Awalnya Sugara sudah menyukai Amira sejak SMP. Sugara terkenal karena kenakalannya dan otak lumayan tinggi. Sugara tidak bisa masuk jurusan Ips alhasil masuk jurusan Ipa yang harus menghitung rumus mencintai. Andaikan didalam jurusannya disuruh menghitung kerinduan, sudah berapa kali Sugara merindukan sang pujaan hati yang ntah untuk siapa hati itu.

"Tak akan pernah bisa terhitung untuk memandangi pujaan hati. Karena, setiap detik, jam, menit, hari, senin, selasa, rabu kamis, jum'at, sabtu minggu, itu nama-nama hari."

"Permisi, Miss pendiam and jutek," ujar Sugar kepada Amira yang sedang membaca buku. Tetapi tak ada jawaban.

"Mbak, Tuhan itu menciptakan mulut untuk berbicara. Kalau ada orang yang menyapa itu harus dijawab. Kalau nggak di jawab berarti, Mbak anaknya si onoh bukan?" tutur Sugara dengan asalnya.

"Menurut buku orang tampan, cewek yang jutek nanti jodohnya bewokan. Nah, kalau Mbak ngga mau suaminya bewokan, maka nikahnya sama saya aja. Di jamin setia setiap saat," ujar Sugara.

"Lah si Bos malah enak-enakan pacaran. Kita berdua di suruh bersihin toilet," ujar Ongki tiba-tiba.

"Buah nangka makan Sirsak, aneh banget kayaknya. Masa buah makan biah," tutur Donni.

"Lo belajar pinter dikit nama, Sardoni. Sekiranya satu persen aja," tutur Ongki.

"Lo berdua berisik aja, ganggu Ratu dan Raja sedang berkencan. Tuh, kan My Princess jadi menghilang, " tutur Sugara.

"Bos, cewek bukan dia aja, udah tau dia dingin, judes," ujar Devan.

"Lo, sekali lagi ngejelekin calon istri gue. Gue bakal bunuh," ujar Sugara, ketika mendengar perdebatan manusia kadal Amira langsung pergi.

"Terangkanglah, taraktakdug," ujar Ongki.

"Akang gendang, kalau saya bilang pukul ya pukul," tutur Devan.

"Nih, Abang Ongki jelaskan. Cewek itu nggak usah di kejar karena, cewek itu butuh kepastian, bukan harapan. Inget bang," ujar Ongki.

"Gue jomblo nyimak ajalah, apa boleh buat untuk seorang jomblo. Hanya bisa berdoa semoga segera dipertemukan wanita, yang benar-benar mencintai gue apa adanya, bukan ada apanya," tutur Donni.

"Cewek itu awalnya dingin, sosoan nolak. Padahal aslinya kaum mereka itu pengen tau seberapa besar perjuangan kita sebagai cowok untuk bisa menaklukan hatinya, seberapa besar keseriusan kita terhadap dirinya. Cewek kalau udah sayang banget sama pasangannya, sampai sendalnya aja dia perhatiin. Tetapi, terbalik dengan jantan, awalnya doang manis ujung-ujungnya suka ditinggalin pas lagi sayang-sayangnya, suka ngilang tiba-tiba kayak hospot lu ke gue. Malahan bosa jadi kalau udah merasa bosen dibuang begitu aja, " ujar Donni sang raja bucin.

"Lo bicara kayak gitu, sama saja menjelekan kaum kita sebagai seekor cowok," jawab Sugara.

"Tapi setelah gue teliti dari planet paling terkecil, ada benernya juga omongan si Donni. Dan ini semua adalah fakta," ujar Ongki.

" Gue juga merasa begitu," ucap Ongki.

***

Lo pulang sama siapa?" tanya Sugara dengan lemah lembut..

"Nggak usah nanya," jawab Lyodra.

"Ya ampun, lo jadi cewek jutek amat. Barusan lo nangis kijang-kijang sama gue," canda Sugara.

"Nggak usah bercanda, ngga lucu."

"Gue anter lo pulang. Anggap aja sebagai tanda maaf gue," tutur Sugara sambil menggenggam tangan Lyodra tanpa permisi.

"Kata maaf memang mudah untuk di ucapkan, tetapi sulit untuk di lupakan. Semua orang bisa memaafkan, tetapi belum tentu bisa melupakan," jawab Lyodra sambil melepaskan genggaman, Sugara.

"Astaga, hidup lo banyak drama amat. Gue gini salah, gue gitu salah juga. Apa cowok di dunia ini serba salah. Bener kata si Ongki cowok mah serba salah, hanya betinalah yang selalu benar," keluh Sugara.

"Tapi gue baru tau, lo bisa ngomong panjang kali lebar ditambah aneh aja gitu lo ngomong panjang-panjang, berasa lo lagi nasehatin gue dari hati ke hati," ucap Sugara kembali.

Namun, Lyodra pergi begitu saja. Rasanya Lyodra malas berbicara dengan Sugara yang mulutnya nggak bisa diam.

"Gue anterin lu pulang, Del. Gue nggak nerima penolakan. Kalau lo tolak, gue bakal nikahin lo secepatnya," ujar Sugara spontan.

"Bisa nggak usah bercanda di tempat pemakaman," jawab Lyodra.

"Biarin aja, mereka pasti sedang menyaksikan keuwuan gue. Semua ini akan menjadi tanda bukti tawaran gue nikahin lo, biar cinta kita abadi sampai maut memisahkan," tutur Sugara.

"Ane!? Setauku kamu yang asli bukan begini? Apa kamu kemasukan salah satu penghuni di sini, ayo aku anter kamu ke rumah ustaz terdekat," tutur Lyodra panik.

"Ayo!"

"Kemana?" tanya Lyodra.

"KUA! Pengen cepet-cepet gue halalin, lo," ujar Sugara refleks.

"Tambah aneh," jawab Lyodra.

"Dari pada gue ajak lo pacaran, mendingan gue ajak lo nikah. Kalau udah nikah mau ngapain aja nggak masalah. Dapet pahala juga, emang nggak mau lo dapet pahala, Del?" tutur Sugara.

"Nggak usah di tanya! Semua orang juga pengennya dapet pahala."

"Yaudah nikah, yuk!" ajak Sugara.

Tak ada balasan dari Lyodra, hari pertama Lyodra merasakan begitu keanehan yang dimiliki oleh, Sugara. Yang selama ini beleum pernah Lyodra ketahui. Tenyata di sisi brandalan dan tukang Bully, tersimpan berbagai suka dan duka yang orang lain tidak ketahui. Tak terasa Sugara dan Lyodra berjalan berbarengan.

"Diam berarti lo setuju ke KAU sekarang. Gaskeun bosqu!" ujar Sugara.

"Sekarang lo ikut gue!" ucap Sugara kembali.

"Kemana?"

"Dari tadi lo nanya kemana aja. Gue anterin lo pulang, apa perlu kita ke KAU langsung aja. Gue sih ke KAU hayu-hayu aja. Malahan gue akan menerima dengan senang hati," tutur Sugara.

"Kita pulang," jawab Lyodra.

"Berarti ke KAU-nya besok dong?"

"Udah mau hujan, Ga. Aku harus cepet-cepet pulang," jawab Lyodra mengalihlan pembicaraan. Sugara dan Lyodra pun langsung masuk ke mobil.

Mereka berdua sudah berada di dalam mobil milik, Sugara. Lyodra selama perjalanan hanya diam dan terfokus pada samping jalan. Tiba-tiba Sugara menyalakan musik yang berjudul Sampaikan Sayangku Untuk Dia milik Caitlin Halderman dan Iqbaal Ramadhan.

Ternyata

Cinta begitu hebatnya

Bisa merubah benci menjadi cinta

Ternyata

Cinta memang luar biasa

Kau merubah benci menjadi cinta

Mungkinkah kau juga sama rasa

Rasakan yang kurasa

Haruskah kuungkap yang kurasa

Bahwa sesungguhnya 'ku cinta dan 'ku sayang

Oh, malam

Sampaikan sayangku untuk dia

"Lagunya galau amat! Lagi cinta dan sayang sama siapa?" tanya Lyodra.

"Sama lo." Jawaban Sugara membuat Lyodra terkejut.

"Kenapa?" tanya Lyodra kembali.

"Kepo amat lo sama urusan gue. Mau gue cinta sama siapa kek, itu bukan urusan lo," jawab Sugara. Setelah itu Sugara mematikan musiknya.

•••