" kita sudahi saja materi olahraga kali ini , sekarang , kalian semua free time , jangan ribut dan lewat - lewat ke kelas lain sampai pelajaran di kelas lain selesai , kita tutupi pelajaran hari ini , selamat siang semuanya " , pak yanto mengakhiri pelajaran dan pergi ke ruang guru . Menjauh dari kerumunan murid murid . Kebanyakan murid murid memutuskan untuk pergi ke kantin , membeli es teh atau minuman dingin lain , untuk menghilangkan haus yang sedari tadi tertahan .
" eh ayo kita ke kantin ! " seru asyla kencang . Tarasha menengok ke sumber suara " iya sebentar sya , gue mau ke kelas dulu " .
" okee , gue tunggu disini yaaaaaa " , asyla tersenyum , lalu kembali terdiam , mengamati sahabatnya yang kian lama menghilang dari pandangannya . Ia mengambil nafas panjang , lalu menghembuskannya , menatap langit . Seketika dadanya terasa sakit .
Apa ini ? Apa pertanda ? Feel gue kok gaenak ya ? . Asyla melihat sekeliling , sudah 5 menit berlalu , namun ia tak melihat tarasha . Kemana dia ? . Asyla membatin , mulai cemas pada tarasha . Ia takut sesuatu terjadi pada sahabatnya itu . Asyla berdiri tegak , dan mulai berjalan menuju kelas .
——
" GAISS , ADA YANG LIHAT TARA GA ??? " , setengah berteriak , sambil mengedarkan pandangan ke seluruh isi kelas .
" gaada sya , tadi gue liat dia pergi ke belakang sekolah " , anggi menjawab mewakili yang lain . Buat apaan coba dia ke belakang ? . Jantung asyla berdegup cepat , segera ia lari menuju belakang sekolah .
Belakang sekolah , Tempat yang bahkan tak pernah tersentuh karna kesan angker yang melekat disana . Rumornya , seorang gadis bunuh diri setelah di bully di belakang sekolah oleh sekelompok perempuan yang ia tebak adalah kakak kelas nya yang baru lulus tahun ini . Semua curiga perihal pihak sekolah yang tidak berkata apa apa mengenai kasus itu , lalu kasus itu ditutup serapat rapatnya oleh pihak sekolah , dan tak ada lagi yang berani membicarakannya . Katanya sih , pihak keluarga pelaku merupakan salah satu orang yang cukup berkuasa .
" TARA , LO DIMA - " asyla tercengang , mencium bau amis , bau telur busuk (?) , ia meringis . Melihat tarasha , tangannya diikat , tarasha menunduk , bertekuk lutut pada ..... Raisha ? , sejak kapan ia menjadi seperti itu ? Bersikap jahat pada orang lain dan menjadikan tara seperti benda ? .
" ah , asyla ya ? Gue kira orang lain ... " raisha menggumam pelan , menatap kedua teman - nya yang lain .
" gimana nih ra ? Kita ketauan .. " queen menunduk , ia menajamkan penglihatannya , melihat asyla dengan tatapan yang 'ngeri ?' , entahlah . Tatapan yang sulit diartikan , namun dibalik itu terlihat sangat ganas , seperti akan melahap queen dan teman temannya .
" hai asyla , karna lo udah lihat ini , gue harap lo mau tutup mulut dengan engga menceritakan ini ke siapa siapa , oke ? " raisha mendongakan dagunya , berjalan mendekati asyla . " sampai lo kasih tau ini semua ... gue gaakan tau deh , apa yang akan terjadi sama lo , hehe . " raisha menyengir , menunjukan giginya sebagian. Ia tersenyum bahagia , senyum seorang psikopat lebih tepatnya.
" LO APAIN SAHABAT GUE RAISHA ?! " , asyla menegakan badannya , siap untuk mendorong raisha , raisha tersungkur jatuh .
" aw , eh anjir , lo kok malah kaya gini sama gue ?! "
" BERHENTI GANGGUIN SAHABAT GUE !!! " asyla berlari , memberi tatapan pada queen dan yurika untuk segera menjauh dari hadapannya .
" tara , lo gapapa kan ? " . Asyla mendekati sahabatnya itu , di julurkannya satu tangan untuk membantu tarasha bangkit .
Belum sempat tarasha membalas uluran tangan nya , raisha sudah lebih dulu menjambak rambutnya dari belakang . " LEPASIN GUE RAISHA !! " , asyla meringis . Tangan raisha belum kunjung juga melepaskan rambut asyla .
" yurika , sini mana rekamannya ? " raisha tersenyum puas , yurika menyodorkan handphone yang entah dari kapan ada pada tangannya . Raisha memutar satu rekaman .
Apa maksud mereka - , di vidio itu , tampak jelas asyla sedang mendorong raisha kencang , asyla membatin dalam hati , bagaimana yurika bisa merekam tanpa sepengetahuan nya ?
" kalau lo bantu tarasha , gue jamin vidio ini akan kesebar dan , lo jadi target gue , queen dan yurika , ngegantiin tarasha , gimana ? Mau ga ? " , raisha terkekeh pelan .
" lo pikir gue takut ? Lakuin aja sesuka lo !!! " asyla berjalan melewati raisha , tanggannya meraih tangan tarasha , tarasha berdiri dan mengikuti kemana tangan asyla akan membawanya . Emosi asyla menggebu gebu , tak menyangka bahwa selama ini temannya telah diganggu oleh raisha dan kedua teman temannya . Dan sejak kapan raisha menjadi seperti itu ? Padahal dulu ia cukup dekat dengan raisha .
" kita tunggu besok aja sya , ahaha ..."
——
" kenapa lo mau aja digituin sama mereka ta ? Kenapa lo ga ngelawan ? Kenapa taaaa " , asyla mengguncang pelan bahu tara , tara meringis , menahan isakan yang keluar dari kedua bola matanya .
" g - gue takut sya ... gue takut sama keluarganya yang berkuasa , sedangkan gue bukan tandingan mereka ... " , asyla menarik kembali tangannya , membawa tarasha ke kamar ganti .
" lo ganti dulu baju olahraga lo ta " , asyla menyodorkan baju seragam milik tarasha , ia tak mengganti baju karna pelajaran terakhir adalah pelajaran olahraga .
Beberapa menit kemudian , tarasha keluar dari kamar mandi , matanya sembab , tangannya terus bergetar .
" ini bukan pertama kali nya lo dapet hal itu ? " , asyla menatap tarasha , memberikan tatapan sehangat mungkin .
" iya , awal gue diganggu sama mereka ... pas awal bulan agustus kemarin "
" kenapa raisha mau ngebully lo ? "
" gue ga sengaja nabrak dia pas dia bawa nampan makanan , terus , gue langsung di pukul karna dianggap udah ganggu dia . Memar nya masih ada bekas sih .. tapi - " belum sempat tarasha menyelesaikan ceritanya , asyla memberikan sorot mata tajam .
" dimana ? "
" engga sya gapapa " . Tara menggeleng pelan . Tentu saja asyla tidak langsung percaya , ia meraih dagu tarasha lembut dan melihat ke arah pipi kiri tarasha .
" disana .. , taaa " . Asyla memeluk tarasha erat , tak berniat melepaskannya , ia ingin menguatkan tarasha , ia tak ingin tarasha terus merasakan ini . Tiba tiba saja tarasha melepas pelukan nya .
" sya , gue ga mau lo ikutan dibully ... jauhin gue sekarang " . Tarasha menatap lekat asyla .
" maksud lo apa ta ? Lo mau gue tinggalin lo aja gitu ? Ngebiarin lo di bully sama mereka , engga gini ta " , asyla meraih tangan tarasha , raihan yang langsung ditepis oleh sang pemilik tangan itu .
" jauhin gue "
" tapi ta ... "
" JAUHIN GUE SYA ! GUE BILANG NGEJAUH YA NGEJAUH " , asyla kembali tercengang untuk sekian kalinya . Tak ada yang pernah membentaknya sampai sedemikian rupa , ia memalingkan wajahnya kecewa . Dan berlari meninggalkan kelas , meninggalkan tarasha dengan luka yang ada di hatinya . Ia tau niat tarasha baik , namun tak ia sangka tarasha lebih memilih untuk berjuang sendirian . Ia menjauh karna ingin melihat apa yang akan terjadi besok .
——
Keesokan hari nya ...
SMA Pelita tampak menampakan sinar matahari yang sangat cerah , dengan biasa saja , asyla berjalan menuju pintu sekolah .
" eh itu yang dorong si raisha kemarin ya ? "
" jauh jauh ego , lo mau tar kena bully an nya si asyla ? "
Dan bisikan bisikan oleh murid lainnya menggema di pikirannya , asyla mendecih.
" shit - "
Dan segalanya mulai berubah mulai sejak saat itu ... dan dari situlah , satu persatu masalah mulai terjadi .