Reza tiba-tiba berlari menuju pelaminan dengan semangat yang membara, tanpa pikir panjang dan menghiraukan sikon di sekitarnya.

Dan tanpa diduga ia menabrak seorang gadis hingga tersungkur ke meja hidangan pesta pernikahan, yang membuat penampilan gadis itu hancur seketika.

Reza dengan cuek malah melangkah menyalami sahabatnya Wira yang sedang berbahagia.

Gadis itu pun bangkit dan dengan muka garang menghampiri Reza, tamparan keras pun mendarat di pipi Reza ketika gadis itu membalik tubuh Reza dengan kasar.

Reza pun tersulut amarah dengan tindakkan gadis itu, ia pun menyeret tangan gadis itu dengan kasar.

Adu mulut pun tak terhidarkan dari keduanya, tak ada yang mau mengalah semua sibuk dengan egonya masing-masing.

Peristiwa satu tahun sebelumnya yang menjadi awal pertemuan mereka, sebelum Reza mengalami koma di ruang icu.

Rani hanya bisa menangis menunggu keajaiban datang dari sang pencipta, sosok yang ia cintai terbaring kaku di atas nakas rumah sakit selama enam bulan.

Reza perlahan mulai membuka mata dan ia mulai mengusap rambut Rani yang sedang tertidur di samping nakas.

Rani pun terbagun mendapati Reza membuka matanya dan tersenyum, ia pun memanggil dokter untuk memeriksa Reza setelah sadar dari koma yang panjang.

Reza berkata pada Rani dengan suara yang masih lemah, ia beruntung bisa memiliki gadis sebaik Rani dan setulus Rani.

Reza pun meminta agar Rani segera mencari sosok pria lain untuk menggantikan Reza di kehidupannya, Rani pun tak mengerti apa maksud dari ucapan Reza.

Sampai pada saat di pusaran makam Reza baru Rani memahami apa maksud dari ucapan Reza, itu adalah permintaan terakhirnya untuk Rani.