Poppy sedang termenung di teras rumahnya, dengan raut wajah yang tampak dilema sambil berceloteh.
"Salah gue apa segh, sampe si Rangga benci banget sama gw?," ucapnya pelan.
Dan tiba-tiba saja ponselnya berdering, ia pun segera mengangkatnya.
"Halo Pop loe di mana?," tanya Hani dari seberang sana.
"Gw lagi di rumah, males kemana-mana Ni," jawab Poppy tak bersemangat.
"Kenapa Pop? Loe pasti galau tingkat dewa lagi yah...gara-gara si Rangga," ucap Hani panjang lebar.
"Kok loe tau segh?," tanya Poppy heran.
"Yah taulah, kan kerjaan loe galau mulu," sambung Hani.
"Abis gw udah cinta mati, sama si Rangga tapi dia malah benci sama gw," ucap Poppy kemudian.
"Makanya loe ikut gw ke salon, buat ngerubah penampilan loe...biar si Rangga naksir sama loe," usul Hani.
"Emang ada yang, salah yah sama penampilan gw?," tanya Poppy bingung.
"Yah jelas salahlah, loe tuh kudet alias kurang update penampilan loe, maaf nih sebelumnya cupu abis jadi mana ada cowok yang mau deketin loe," ucap Hani tanpa jeda.
"Oh gitu yah, oke deh gw mau ikut sama loe ke salon demi Rangga," ucap Poppy bersemangat.
Sejak itu penampilan Poppy berubah, derastis lebih update, modis, dan menarik semua teman cowok di kampusnya ramah padanya.
Tetapi nampaknya Rangga memandangnya biasa, tak hanya itu Poppy dikenal sebagai mahasiswi dengan nilai IPK tertinggi di kelasnya dan dikenal dosen.
Saat itu Poppy berjalan, bersama Hani seraya berkata.
"Ni kok meskipun gw, ngerubah penampilan gw Rangga kok biasa aja yah?," tanya Poppy pada sahabatnya itu.
"Mungkin dia iri dengan kepintaran loe Pop, secara dia kan nilai IPKnya tertinggi setelah loe," jawab Hani.
"Oh iya, sebelumnya thank yah buat ide loe ngerubah penampilan gw jadi kayak gini," ucap Poppy sembari tersenyum.
"Iya sama-sama, kan loe sahabat gw jadi kalo loe seneng gw juga ikut seneng," ucap Hani pada Poppy.
Pagi itu Poppy mengunjungi perpus, untuk mencari buku karena ada tugas dari dosen, suasana nampaknya sepi.
Saat sedang mencari di rak buku, tiba-tiba ada yang menarik buku yang Poppy ambil dan ia pun melihat ternyata Rangga cowok yang selama ini tak ramah padanya.
"Ga, gw butuh banget nih buku jadi loe cari yang laen aja yah please," pinta Poppy.
"Ga bisa gitu Pop, jelas-jelas gw yang duluan nemuin buku ini," ucap Rangga ketus.
"Yahudah, gimana kalo kita ngerjainnya barengan di sini," ajak Poppy.
"Oke, tapi gw dulu yang ngerjain," sahut Rangga.
Sementara Poppy, hanya mengangguk.
"OMG mimpi apa gw semalem, bisa ngerjain tugas bareng Rangga," gumam Poppy, saat duduk berhadapan dengan Rangga.
Dan tak terasa 2 jam beralu, mereka telah selesai mengerjakan tugas.
"Thank yah Ga, udah mau ngerjain tugas bareng gw," ucap Poppy saat di parkiran.
"Iya sama-sama, btw loe pulang sama siapa?," tanya Rangga perlahan.
"Pulang sendiri, biasa si sama Hani tapi tadi dia pulang duluan," ucap Poppy.
"Gimana, kalo gw anter loe pulang,"ajak Rangga.
"Yahudah boleh deh," ucap Poppy singkat.
Dan saat di tengah perjalanan, Rangga membuka pembicaraan.
"Pop mau ga sebelum pulang, ke rumah loe kita mampir dulu ke suatu tempat," usul Rangga.
"Tapi loe, ga macem-macem sama gw kan," ujar Poppy cemas.
"Yah enggaklah, gw yakin loe pasti seneng," ucap Rangga singkat.
"Yahudah gw mau kok," sambung Poppy lagi.
Sementara Rangga, hanya tersenyum padanya.
Hembusan angin yang menerpa, serta nyanyian ombak yang indah mewarnai panorama pantai sebelum matahari tenggelam.
Rangga dan Poppy duduk, di tepi pantai memandang ke arah sunset yang indah.
"Wah...cantik banget sunsetya," gumam Poppy pelan.
"Tuh kan apa gw bilang, loe pasti seneng," ucap Rangga.
"Terus, maksud loe ngajak gw ke sini apa?," tanya Poppy perlahan.
"Gw mau ngomong serius sama loe," jawab Rangga singkat.
"Ngomong serius soal apa?," tanya Poppy kembali.
"Soal perasaan gw sama loe Pop, sebenernya gw...suka sama loe," ucap Rangga terbata-bata.
"Loe serius? Bukannya loe benci sama gw yah...," tanya Poppy heran.
"Gw serius, soal sikap ketus ke loe karena gw ga mau sampe loe tau, gw naksir sama loe Pop bukan berarti gw benci," ucap Rangga panjang lebar.
"Ta ampun...jadi ternyata selama ini loe suka sama gw, tau ga gara-gara loe gw galau tingkat dewa, abis loe ga pernah ramah sama gw, dan parahnya gw cinta mati sama loe," ucap Poppy tanpa jeda.
"Jadi loe mau jadi pacar gw?," tanya Rangga bersemangat.
"Iya gw mau jadi pacar loe Ga," jawab Poppy sembari menunduk karena malu.
Dan Rangga pun, mendekap erat Poppy seraya mencium keningnya hangat.