Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

DIHALALKAN GURUKU

🇮🇩Dila_Oktavia
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3k
Views
Synopsis
Dyra Azkia Dimas Fahreza Usia tidak menjadi batasan untuk keduanya saling mencintai.

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Episode 1

•••

"Ra, emangnya kemarin lo kemana? " tanya gadis berambut pirang yang bernama Gladys

Dyra mengernyit,

"Gue? Kemana? Gue gak kemana-mana" sahutnya

"Kenapa emang? " sambung gadis itu

Gladys membenarkan posisi duduknya,

"Kemarin Pak Dimas nelfon gue tau! " ucapnya sedikit berbisik

"Emang iya? "

"Kemarin gue ketiduran kayaknya. Gue gak denger kali ya pas ada telfon masuk" tutur Dyra dengan mulut yang sedang mengunyah, yang membuat suaranya itu tidak terlalu jelas didengar

"Beneran dia nelfon lo? " sambung gadis itu memastikan

Gladys mengangguk-angguk,

"Iya, "

"Kiranya lo ada sama gue. Padahal kan nggak"

Dyra mengelap mulutnya dengan tissue,

"Ya udah sih maaf" ujarnya

Gladys dan Dyra sedang berada dikantin sekolah, menghabiskan waktu istirahat dengan jajan-jajan dan mengobrol santai. Kantin tidak terlalu padat, tapi riuhnya tetap sama. Padat tidak padat, tetap saja ramai suaranya. Memang selalu seperti itu suasana dikantin sekolah.

Gladys meletakkan sendok dan garpunya lalu melegut minum,

"Lebay banget sih pacar lo, Ra! " ketus gadis itu sembari meraih tissue

"Kita gak pacaran ya! "

"Apa bedanya sih komitmen sama pacaran?! "

"Sama aja kan, sama-sama punya tujuan? "

"Jelas beda lah! " kekeuh Dyra, tidak mau kalah

"Sekolah dimana sih lo, ih. Be-go banget"

Brak,

"Halo cewek-cewek"

Dyra membuang nafas kesal sembari memutar bola mata jengah, tangannya beberapa kali mengusap dada. Kurang ajar memang, bikin jantungan. Sedangkan Gladys, ia terlihat biasa-biasa saja, tidak terkejut sama sekali.

Ibu jari dan telunjuk Gladys bergerak membentuk hati,

"Halo juga fuckboy, " gadis itu balik menyapa

"Abis dari mana kalian? " sambungnya bertanya pada dua pemuda berwajah tampan yang sekarang sudah duduk berhadapan dengan dirinya dan juga Dyra

Riki yang memiliki rambut berwarna blonde dengan begitu saja meraih minuman Gladys,

"Haus banget dah gue, beneran" ucapnya setelah selesai menghabiskan minuman milik karibnya itu sampai tandas

"Biasa. Abis nemenin Panji ngapel" sambung Riki menyahuti pertanyaan Gladys sebelumnya

"Jadi nyamuk, lo? " tanya Gladys dengan pembawaan yang cepat

"Jadi kambing conge" celetuk Dyra

"Ha haa.. "

Keduanya tertawa renyah

"Hari ini ada jadwal gak? Kita bikin acara yuk. Tapi nanti gue bawa Bunga"

Panji yang sedari tadi hanya menjadi pendengar yang baik akhirnya membuka suara juga

"Gimana? " sambungnya memastikan. Pemuda itu melirik tiga karibnya secara bergantian

"Gue sih gak ada, " sahut Riki dengan nada bicara yang terbata-bata

"Lo gimana? " sambungnya bertanya pada Gladys

"Kosong, lo Ra? "

Dyra cengengesan,

"Maaf ya, gue gak bisa. Soalnya..

"Oh ya udah, kalem. Besok-besok juga gak papa" ujar Panji memotong perkataan Dyra

"Ih gak papa, kalian berangkat aja tanpa gue"

"Gak bisa gitu dong. Nanti cuma kita yang punya kenangan itu, sedangkan lo nggak. Gak usah lah, udah batalin aja Ji" jelas Gladys menolak permintaan Dyra

"Kita tunggu Dyra ada waktu luang" sambungnya

"Eh, bentar. Gimana kalo Pak Dimas kita ajak aja, biar Dyra bisa ikut" saran Riki, memberi ide

"Kalo dia gak mau? " tanya Gladys

"Bukan gitu, masalahnya gue udah ada rencana mau jalan sama dia" jelas Dyra

"Ya udah, itu pas banget sama kita. Kita bareng aja" kekeuh Riki

"Tapi tempat tujuan Panji sama tempat tujuan Pak Dimas itu pasti beda, Ki" tutur Gladys mencoba menjelaskan agar karibnya itu paham

"Iya ih, tau nih bocah, " ucap Panji membenarkan perkataan Gladys sembari menoyor kepala Riki

"Udah besok-besok aja" sambungnya

"Ih, tapi gue gabut sih dirumah"

"Mau jalan? Yuk sama gue" ajak Riki sumringah

"Ogah! Gue mendadak jadi pengen dirumah aja" tolak Gladys cepat

"Jahat lo! "

Riki menopang dagunya dengan satu tangan, lalu memasang raut wajah cemberut

"Gini-gini juga gue cakep tau Dys! " sambung pemuda itu membanggakan diri

"Ya terus? Gue wajib suka gitu sama lo? Nggak, kan! "

"Terus tadi lo ngasih hati buat siapa? Buat gue, kan? Php lo! "

"Udah ih, apaan sih. Nih suami istri berantem mulu! " lerai Dyra yang tidak suka kebisingan

•••

Bel pulang sekolah sudah bersuara sedari tadi. Gladys dan Dyra juga sudah berada diparkiran. Tempat titip kendaraan itu tidak terlalu ramai, karena ada beberapa siswa juga yang sudah pulang

"Ra, gue cabut duluan ya" pamit Gladys sebelum memasuki mobilnya

"Iya.. "

"Bye"

"Mm.. hati-hati Dys"

Gladys melajukan mobilnya meninggalkan area sekolah.

Dyra berjalan mendekati mobil yang terparkir apik diujung parkiran. Ia bersandar pada body mobil itu, lalu membuka tas dan mengeluarkan ponselnya. Gadis itu mengetikkan sesuatu disana,

Me,

Masih lama?

Pesan itu sudah terkirim kepada si penerima

Drrrt drtt

Ponselnya berdering, ada satu balasan masuk

Pak,

Tunggu sebentar. Ini saya baru mau jalan ke parkiran

TBC

•••

Terima kasih

See u

I purple U 💜