Seorang wanita berlari di koridor rumah sakit. Sebuah panggilan darurat untuk semua residen junior ke ruang instalasi gawat darurat. Setelah merapikan jubah putihnya, wanita itu melemparkan sepotong roti keju terakhirnya ke dalam mulut. Semua anggota residen junior meliriknya sinis. Wanita itu hanya mengangkat bahu, cuek.
"Cih, mereka yang dapat dukungan penuh, selalu mendapatkan tempat spesial dimana pun,"sindir pria yang berdiri paling dekat dengan wanita itu. "Terlambat pun tidak akan mempengaruhi kinerja mereka."
"Tentu saja,"timpal wanita berkacamata di sebelahnya. "Jika aku menjadi istri direktur rumah sakit, aku bahkan tidak akan mau menginjak ruang IGD yang menyebalkan ini. Aku akan duduk manis di ruang ber-AC milikku, minum teh kesukaanku, dan..."
"Diam yang disana!"bentak kasar dokter senior sambil menudingkan jarinya tidak suka pada orang-orang tidak bisa melihat waktu dan tempat untuk bergosip. "Akan kupotong nilai kalian bertiga!"
