"Maafkan kami, Sebastian,"sesal mama Anabelle sambil menyentuh lengan calon menantu potensial nya. "Tante benar-benar minta maaf, karena hari ini kamu harus melihat sikap buruk dari Anabelle."
"Jangan terlalu dipikirkan, tante. Anabelle masih anak gadis yang suka mencoba-coba. Jadi, aku tidak terlalu khawatir dengan sikap nakal dari calon pengantin. Setelah menikah nanti, Anabelle pasti akan menjadi istri yang penurut,"jawab Sebastian manis sambil membalas tatapan Anabelle yang setajam sinar laser.
"Aduh baiknya kamu, Sebastian,"puji mama Anabelle yang bangga mempunyai bakal menantu yang pengertian, tampan, kaya, dan berpengaruh. Namun, sekaligus merasa malu, karena merasa tidak dapat mendidik putrinya dengan baik.
"Huh!"rutuk Anabelle sambil membuang wajahnya. Anabelle tidak mempedulikan drama di depannya, yaitu antar calon menantu dan calon mertua. Anabelle melewati mamanya, namun tangan mamanya dengan cepat mencekal lengannya dan menariknya mendekat di mamanya.
