Alexa mengusap air matanya dengan kasar. Setiap memikirkan ataupun teringat kejadian satu tahun yang lalu, sering membuatnya tertekan dan air mata pun tidak bisa dibendung, selalu mengalir deras tak terkendali. Alexa meringkuk gemetar di bawah jendela kamarnya yang telah kini tertutup tirai biru..
Ketika kenaikan kelas tiba, Alexa memutuskan untuk pindah sekolah. Meski harus berdebat panjang dengan kedua orang tuanya yang tidak menyetujui keputusan putrinya, Alexa tetap bersikeras dengan kepindahannya. Orang tua Alexa adalah salah satu donatur terbesar di sekolah putrinya. Itulah alasan kuat, mengapa mereka menentang Alexa pindah sekolah.
"Apa pun yang terjadi, kamu tidak boleh pindah sekolah, Alexa,"sembur papa Alexa murka sambil berkacak pinggang serta menudingkan jari telunjuknya ke arah Alexa. "Papa sudah investasi banyak ke sekolah itu, dan kini kamu keluar dari sana hanya karena masalah sepele itu?"
