Andrew menemukan Alan, adik kecilnya sedang bercermin di kamarnya. Andrew bersandar pada ambang pintu dan mengamati adiknya yang bersenandung riang sambil berpose di depan cermin. Andrew melihat Alan memberi rambut minyak gel lalu membuatnya jabrik ke atas. Kemudian Alan juga menyemprotkan minyak wangi ke seluruh tubuhnya. Andrew mengernyit menatap minyak wangi, yang entah diambil dari mana, yang pasti bukan milik Andrew.
"Alan, sedang apa kamu?"tanya Andrew yang sudah tidak tahan ingin bertanya pada adik kecil yang sedang bersolek. "Ayo, kita segera berangkat."
"Sebentar lagi, bang,"jawab Alan ceria, yang berpakaian kemeja lengan panjang yang sudah ditekuk hingga ke siku serta celana jins biru. Entah siapa yang ditiru nya hingga Alan berpenampilan seperti itu.
Semakin mendekati Alan, udara disekitarnya semakin menusuk hidung. Aroma wewangian itu membuat kepala Andrew seketika menjadi pening. Refleks, Andrew langsung menutup hidung dan menggeleng-gelengkan kepala.
