"Halo Angie,"sapa Mawar kalem. Kini tiba waktunya menghadapi putrinya yang paling keras kepala, Angie.
Angie hanya mengangguk dan menarik garis bibir menanggapi sapaan Mawar. "Aku tidak tahu jika anda sama sekali tidak merasa canggung untuk datang kemari dan menemui kami bertiga."
"Angie, jangan ngomong kasar begitu,"bisik Addy yang duduk di sebelahnya. "Bagaimana pun juga dia adalah mama kandung kita bertiga. Sopanlah sedikit."
"Kemarin muncul papa kandung, sekarang giliran mama kandung. Besok-besok, entah siapa lagi yang akan muncul disini dan mengaku se-kandung dengan kami bertiga,"cecar Angie datar dengan mata menusuk ke arah Mawar.
"Mama tahu kalian bertiga sakit hati terhadap mama. Mama memang tidak berharap kalian memahami apa yang mama alami."