"Jangan lupa mainan mu."
"Mainan apa?"tanya Laura bingung.
Hendra yang sudah berada di ambang pintu ruangan kerja Laura, berbalik dan mendekati wanita itu. Kemudian menggigit daun telinga Laura lalu berbisik, "Mainan yang bisa membuatmu terangsang dan melayang."
Laura menarik kepalanya menjauh dan menatap tajam si mantan brengsek ini. "Aku tidak mau,"sembur Laura kesal. Pria ini pernah memergokinya sedang bermain sensual dengan mainannya.
"Hei, kamu tidak boleh menolak setiap peraturan permainan kita,"kata Hendra sambil menekan kuat kedua bahu Laura. Hendra mengedikkan dagunya, menyuruh Laura ke arah tempat penyimpanan. "Ambil Laura! Dan kita akan bersenang-senang."
"Kurang ajar! Peraturan apa yang kamu maksud,"umpat Laura marah sambil mendorong dada Hendra yang bergemuruh karena tertawa. "Kamu selalu mempermainkan aku."
