Keesokan harinya...
"Halo bro,"sapa Sony ditelpon, yang pagi-pagi sudah mengabsen sahabat baiknya, Aaron.
"Kenapa, Son? Aku lagi siap-siap,"jawab Aaron yang menjepit ponselnya diantara lekukan bahu dan telinganya. Aaron sedang memakai celana panjang hitam, lalu memasukkan kemeja putih ke dalamnya.
"Siap-siap? Mau kemana dirimu?"
"Mau menikah,"jawab Aaron yang tiba-tiba menjauhkan ponsel dari telinganya karena Sony berteriak sangat keras di telinganya. "Brengsek. Jangan teriak gitu. Kupingku bisa budeg,"semprot Aaron kesal. Tangannya kini sibuk merapikan kemeja biru langit.
"Ya ampun, my friend.. Mimpi apa aku semalam, mendengar dirimu yang anti pernikahan tiba-tiba hendak menikah? Pagi ini pula. Wanita mana yang berhasil menjeratmu, bro?"
"Tidak ada wanita yang menjeratku. Tapi aku yang berhasil menjerat wanita idamanku menjadi istriku,"jawab Aaron bangga sambil mematut dirinya di cermin. Ganteng.
"Apa aku kenal wanita istimewa ini?"tanya Sony penasaran.
