"Untuk apa kita kemari?"tanya Angie sambil membuka pintu mobil dengan linglung. Mobil Aaron berhenti di depan sebuah outlet perhiasaan. Angie dan kedua putranya saling bertatapan dengan si kembar yang mengangkat bahu sebagai respon.
Setelah acara makan-makan heboh, Aaron mengajak Angie dan si kembar pergi jalan. Pak Sanjaya ditinggalnya di rumah Sara, karena ingin bermesraan dulu dengan mamanya. Mamanya juga begitu, lebay plus jablay. Dasar, makin tua makin keladi.
"Kamu dan aku membutuhkan cincin pernikahan. Aku sudah memesan sebelumnya. Hari ini kita akan melihatnya,"jawab Aaron sambil menarik lembut lengan Angie yang masih berusaha mencerna perkataan Aaron. Benar juga. Menikah membutuhkan cincin.
"Whoooaa, bagus sekali.. Semuanya berkilau,"seru Andre takjub melihat kerlip perhiasan yang dipajang di etalase outlet. Andrew pun juga tak kalah kagum melihat seluruh penjuru outlet perhiasan. Baru kali ini keduanya masuk ke tempat berkilau ini.
