"Sean?"seru Ethan yang heran melihat saudara iparnya sedang duduk santai di depan petugas jaga sambil memainkan ponselnya.
Sean mengangkat kepala saat mendengar namanya dipanggil. "Akhirnya muncul juga. Aku sudah menunggu hampir satu jam,"kata Sean sambil berdiri dan memasukkan ponselnya ke saku celana jinsnya. Dengan wajah yang sumringah, Sean merangkul Ethan yang cemberut.
"Untuk apa kamu kemari? Tidak adakah pekerjaan yang bisa kamu kerjakan selain mengganggu pekerjaanku? Aku sedang sibuk,"sembur Ethan kesal. Jika Sean, iparnya tiba-tiba muncul di markas atau menelpon saat dirinya bertugas, pasti itu akan menimbulkan sebuah gangguan supranatural di alam roh Ethan.
"Nah kan, sewot lagi. Nanti cepat tua lo,"omel Sean sambil menoleh ke belakang mereka dan mengangguk menyapa Aaron yang memandang heran keduanya. "Mau kemana kalian berdua? Kalian pergi main dan bersenang-senang, tetapi tidak mengajakku? Itu sungguh terlalu."
