"Kak Sara." Tok-tok-tok.
"Yaaa,"teriak Sara dari dalam kamar mandi. "Ada apa?"
"Ada telpon."
"Suruh telpon balik lagi nanti. Aku masih di WC,"teriaknya lagi.
"Ini dari kak Sanjaya."
Hening selama lima detik...
Cklek.. Pintu kamar mandi terbuka sedikit dan kepala Sara nampak di ambang pintu sambil mengulurkan tangan kanannya. "Berikan ponselnya."
Sara mengangkat kedua alis melihat adiknya mencengkram erat ponselnya di dada, enggan untuk memberikannya pada Sara. Tangan Sara terus terulur dan bersiul pendek-pendek supaya Iva, adiknya segera memberikan ponselnya.
Blam...
Sara menutup pintu kamar mandi dengan cepat setelah menerima ponselnya dari Iva. Sara duduk kembali di WC dan menarik nafas panjang sebelum menempelkan ponsel itu di telinganya.
"Halo?"sapanya pelan, berusaha meredam ledakan sukacita di dada karena Sanjaya, pria pujaannya, menelponnya.
"Pagi Sara. Maaf menganggu pagimu,"sapa lawan bicaranya yang membuat Sara melayang-layang.
