"Kruyuk..."
Suara perut Angie yang lapar, membuat keduanya tersenyum, dengan hidung masih saling menempel. Hans mencium dalam-dalam bibir Angie sebelum melepaskannya. Kemudian Hans membantu wanita itu turun dari meja.
"Kasihan my Angie kelaparan. Ayo, kamu siapkan peralatan makan. Biar aku selesaikan masakan ini,"kata Hans yang sibuk kembali dengan masakannya.
"Hans.."
"Hmm."
"Setelah makan, aku harus pergi ke kantor. Bosku tadi menelpon,"kata Angie yang sudah mulai menikmati makanannya.
Hans berhenti mengunyah makanan dan memandang Angie dengan heran dan tatapan tidak suka. "Bosmu? Di akhir pekan?"
"Hm-hm."
"Mau apa dia?"tanya Hans kesal.