Jack membuka pintu kamarnya, dan melihat seorang wanita yang kini menjadi istrinya itu tertidur lelap.
Jack melebarkan langkahnya berjalan menuju lemari pakaian yang sudah tertata rapi oleh pakaiannya dan juga sassy.
'bruk' semua pakaian sassy diambilnya dan dilempar tepat mengenai pemiliknya, membuat sassy kaget seketika itu.
"Apa yang kau lakukan disini. Hah?" Jack berbicara dengan nada meninggi.
"Maafkan aku, aku terlalu lelah, jadi-.."
"Kau tau bukan, ada dua kamar disini" jack memotong ucapan sassy
Sassy hanya mengangguk dan menunduk.
"Kenapa kau tak pakai kamar belakang" ucapan jack sontak membuat sassy menegakkan kepalanya
"Tapi bukankah itu kamar pembantu nantinya"
"Hah? Peduli apa? Mulai sekarang kau pembantu disini. Aku tak mau tau, kau harus ikuti aturanku. Sekarang bawa pakaian kumuh itu dan keluar dari sini"
"Tapi aku istrimu" sassy berbicara dengan nada bergetar.
Jack menyunggingkan sebelah bibirnya, mendekat pelan ke arah sassy.
Tangannya terulur mengelus pipi sassy hingga kebawah dagu lalu mencengkeramnya kuat.
"Kau pikir, kau siapa?..kau istriku hanya didepan orang tuaku.paham"
Sassy mengangguk pelan, sambil menahan rasa sakitnya. Kuku kuku jack sengaja mengenai dagu serta pipi bagian bawah milik sassy hingga terlihat ada sedikit darah disana.
Jack melepaskan cengkramannya dengan kasar, membuat sassy mengaduh.
Sassy segera membereskan pakaiannya, dan berlari keluar kamar, meninggalkan jack yang kini duduk disofa kamar miliknya.
Jack memijat mijat kepalanya,dirasa pusing menyerangnya, hanya gara gara menikahi gadis miskin itu, membuatnya hampir gila.
***
Sassy sudah menyiapkan sarapan sejak pagi tadi, namun jack belom juga terbangun dari tidurnya.
Sassy ragu, apa dia harus membangunkan jack, atau menunggu jack terbangun dengan sendirinya.
Sassy melangkah dengan ragu menuju kamar jack.
Tok..tok..tok..
"Jack.. bangun. Sarapannya sudah siap"
Tak ada suara dari dalam kamar. Sasst mulai mengetuk lagi pintu itu berulang ulang, hingga
"Aarrg..berisik"
Braaakkk praaang
Sebuah benda entah apa, dilemparnya kearah pintu dan pecah.
Sassy terlonjak kaget mendengarnya. Buru buru dia kembali kekamarnya dan menangis disana.
Entah kehidupan apa ini, seperti nekara, harusnya dia bahagia menikahi pria tampan, mapan, dan kaya. Mertuanya juga sangat baik padanya. Tapi apa yang dia dapat, neraka. Ya..seperti dineraka saja.
*
Sassy mendengar suara pintu terbuka, itu tandanya jack sudah bangun.
Jack keluar dari kamar, dalam keadaan sudah siap berangkat kerja.
"Apa kau mau sarapan, aku sudah menyiapkannya untukmu"
Jack menoleh, menatap tajam istrinya itu. Mendekat lalu
Plaak
"Aku peringatkan, jangan pernah kau bangunkan aku, dan juga..."
Jack menjeda ucapanya, kemudian mencengkeram dagu sassy
"Simpan makanan sampah itu, aku tak sudi memakannya dari tangan orang miskin"
Jack melepas cengkramannya kasar. Lalu pergi begitu saja. Meninggalkan sassy yang tertunduk , kakinya serasa lemas tak bisa lagi menopang tubuhnya. dia menangis.
Apa aku salah telah menerima perjodohan ini?
Ya memang, sassy terlahir dari keluarga miskin, ibunya saja pedagang kue kecil kecilan. Dia dijodohkan oleh Eva (mama jack) karena eva tak menyutujui hubungan jack dengan kekasihnya stella.
Eva lebih memilih sassy, gadis kampung, yang baik hati, daripada rubah berparas cantik seperti stella.
Bukannya sassy jelek bukan, hanya saja sassy memang gadis kampung yang kurang merawat diri.
Sassy lebih memilih memakai uangnya untuk hal hal yang lebih penting, ketimbang pergi kesalon.
Karna untuk makan saja dia harus berhemat apalagi kesalon.
Tbc