Pola aneh dan rumit yang Rimonda lihat di buku itu sama seperti pola yang bersinar di dada kiri Caesar. Rimonda tidak bisa menunjukkan keterkejutannya, apakah dia tidak salah lihat bahwa temannya adalah penyihir aura.
Penyihir langka yang begitu sangat dia butuhkan sekarang, walau tidak sekarang tapi Rimonda jelas membutuhkannya. Maniknya menatap ke arah jubah hitam yang menutupi cahaya sihir itu, dia ingin mendekat dan bertanya.
Walau dia melihatnya secara samar tapi Rimonda jelas yakin dan dia tidak akan melewatkan kesempatan ini. Caesar selesai, dia langsung mendekati si kembar. Ramon langsung memberikan sebuah ucapan kagum dan selamat berbeda dengan Rimonda yang masih melamun.
"Caesar Ferdinand, anda di panggil oleh Kepala Menara Sihir" ucap seorang Profesor mendekati Caesar yang langsung mengangguk dan pergi begitu saja.