Hari ini berlalu penuh dengan ketakutan, kecemasan, dan kepanikan. Kemunculan menara setelag gempa dan bersamaan dengan [False] yang jatuh dari portal hitam yang berada di atas langit membuat semua orang menyibukkan diri mereka.
Lembaga pemerintahan sudah pasti akan sibuk dengan kejadian ini, terutama Menteri Pertahanan di negara ini. Baru saja dia mendirikan kelompok yang bernama Hunter dan bahkan belum menjalankannya, satu musibah datang yang membuat masyarakat menjadi trauma untuk keluar dari rumah mereka.
Noah setelah nyawanya terancam oleh [False] yang merupakan [Golem – Tipe Kelas C] itu berjalan ke luar dari lingkungan kampus. Tidak menoleh ke arah jalan yang sedang dia lewati, Noah justru memfokuskan pandangannya pada layar handphone miliknya. Berjalan santai dengan sebelah tangannya yang kosong dimasukkan ke dalam saku celananya.
[Berita terkini. Menara hitam yang mencakar langit tiba-tiba muncul setelah gempa berkekuatan 7,4 SR.]
Berita yang sedang dibaca oleh Noah dengan serius itu membahas tentang kejadian yang baru saja terjadi. Menara yang tidak jauh dari kampusnya itu secara tiba-tiba muncul setelah gempa yang banyak memakan korban jiwa. Lalu kemunculan Golem setelah langit ditutupi oleh portal hitam.
Benar. Dunia sudah tidak aman.
Bicara tentang perkuliahan, hari ini tentu saja kelas ditiadakan dan mungkin saja perkuliahan akan diberhentikan untuk sementara waktu melihat keadaan kota ini yang kacau.
'Kemungkinan kuliah untuk bulan ini ditiadakan,' pikir Noah.
Dengan langkah kaki yang tenang itu berjalan menuju tanpa tujuan. Pria yang memiliki mata yang selalu menatap tajam pada lawannya itu mengabaikan orang-orang yang memotong jalannya.
Memang ini bukan saatnya membahas sopan atau tidak sopannya, karena keadaan yang sedang kacau. Di trotoar kampusnya, orang-orang bergegas untuk menjauh dari kampus. Ada yang sambil menangis terisak dan ada yang berteriak untuk menyuruh mempercepat langkah teman-temannya.
Tapi itu berbeda dengan Noah yang sudah mengalami nyawanya yang akan diambil oleh malaikat maut. Kini dirinya merasa tenang setelah mengalami ketakutan melihat mata golem yang mengerikan.
Setelah membaca berita tentang menara yang sama sekali tidak memiliki jawaban, Noah dengan satu tangan yang tadinya dia gunakan untuk memegang handphone miliknya, kini dia masukkan ke dalam saku celananya. Dia memanggil layar informasi yang mungkin saja akan menjadi jawabannya.
'Mungkin ini pilihan yang tepat untuk melihat [Status] ku,' pikirnya.
"[Status]."
[TRING!]
Seperti biasa, bunyi pemberitahuan memenuhi gendang telinganya. Memang Noah merasa jengkel dengan suara berisik, tapi begitu layar biru yang terang tersebut tampil di hadapannya, dia kehilangan kejengkelannya.
[Status
Mana: 100
Kekuatan: ?
Daya tahan: 12
Kelincahan: 15
Pertahanan: 12
Kecerdasan: 46
Indera: 20]
'Tidak ada perubahan,' pikir Noah. Keningnya semakin dibuat berkerut setelah melihat [Status] miliknya tersebut. Matanya terfokus pada kata [Kekuatan] yang masih dengan tanda tanyanya.
[TRING!]
Sekali lagi suara pemberitahuan kembali berbunyi. Layar muncul di sebelah Noah dan spontan dia menoleh ke arah layar yang baru saja muncul. Tentu saja dia tidak percaya bahwa ternyata layar mengambang itu bisa muncul dua atau lebih secara sekaligus.
Sebelumnya Layar mengambang hanya akan menimbun layar sebelumnya.
[[Reward] telah diberikan. Apakah Anda ingin membukanya sekarang?
Ya. Tidak.]
'Oh, aku hampir saja melupakan ini,' pikir Noah. Matanya menyala begitu menatap kata [Reward] yang menjadi penasarannya.
Tanpa menghiraukan pandangan orang-orang yang aneh, Noah mengeluarkan suaranya untuk menjawab pertanyaan dari [System].
"[Ya]."
[TRING!]
[Anda menerima [10 poin] pada [Poin Kekuatan]]
Kedua bola mata milik Noah melebar. Dia tidak menyangka akan mendapatkan banyak poin pada [Kekuatan] yang tadinya bertuliskan tanda tanya.
[TRING!]
Keempat kalinya suara pemberitahuan masuk dan memenuhi pendengaran Noah. Sedikit meringis dengan kegaduhan yang dibuat oleh [System], Noah menatap layar ketiga yang mengambang di sebelah kirinya.
'Apa [System] tidak menyadari kalau [Player] lain akan terasa terganggu dengan suara pemberitahuan ini?' pikir Noah yang akhirnya merasakan jengkelnya.
[Anda mengalami [Kebangkitan] dengan [Kehormatan]. [Elemen Kegelapan] akan diterima oleh [Player Altari Noah Ortiz].
Apakah Anda ingin menerima [Elemen Kegelapan]?
Ya. Tidak.]
Deg.
Jantungnya dibuat berkali-kali berhenti dengan pemberitahuan yang tidak disangkanya. Sangat mendesak dan misterius. Itu membuat Noah merasa tertantang dan dia memberikan senyum sinisnya.
Pria yang selama ini dikatakan lemah dan tidak berdaya diantara temannya itu kini menunjukkan senyum sinisnya. Wajahnya yang selalu dingin itu menunjukkan kejahatannya.
"Kali ini apa yang direncanakannya?" tanya Noah seolah bertanya pada dirinya sendiri.
Setelah tidak mengalami [Kebangkitan] pada hari itu, Noah semakin diremehkan oleh teman kuliahnya. Terutama Jack yang suka mengejeknya.
Kali ini bukan hanya Jack yang mengejeknya, [System] bahkan tampak bermain-main dengan seorang manusia yang bernama Altair Noah Otis ini. Dia memberikan [Kebangkitan] pada Noah dengan sangat lambat dan bahkan setelah dia tidak berdaya ketika melihat temannya -Alan- mati-matian melakukan pertahanan dengan [Hexagon Shield] nya.
Dengan perasaan yang kesal dia menatap layar mengambang yang berada di kirinya. Layar yang menampakkan tulisan memberi pertanyaan dengan jawaban [Ya] atau [Tidak].
Tidak ada pilihan lain selain menjadi kuat. Noah menarik napasnya dengan tenang, bahkan orang yang melihat tidak akan tahu bahwa dia sedang menarik napasnya dalam-dalam. Perasaannya bercampur begitu melihat kata [Reward] terpampang jelas di dalam layar tersebut.
Noah mengingat apa yang pernah disampaikan oleh [System] ketika pertama kalinya terjadi [Kebangkitan] di dunia manusia ini dan mendapatkan sihir dengan [Elemen] yang beragam.
"Menjadi lemah bukan alasan dan menjadi kuat bukan hal yang mustahil. [System] dibuat untuk menjadi kuat," ujarnya.
Manik matanya yang berwarna midnight express itu tampak menyala tanpa sebab dan tanpa diketahuinya, dia menatap layar mengambang yang berada di samping kirinya dengan tajam sambil mengakatakan,
"[Ya]."
[Kebangkitan] terjadi dengan ditandai munculnya cahaya pada kedua mata [Player] dan sihir yang dimilikinya tanpa segan mengelilingi pemiliknya. Perubahan cuaca tidak berpengaruh dengan [Kebangkitan] dan layar yang mengambang akan muncul di hadapan si [Player].
SHAAA ....
Angin berembus secara perlahan. Menerpa wajah berkulit putih Noah dan menggerakkan surainya yang berwarna hitam. Sepasang mata itu masih memancarkan cahaya yang berwarna
Noah menatap kedua telapak tangannya dengan serius. Tatapannya tidak lepas dari sana tapi tidak ada yang terjadi apa-apa setelah itu. Telapak tangan yang mulus dan pucat itu masih dalam keadaan yang sama.
"...."
Masih menatap tangan kosong, bahkan layar yang mengambang juga terasa canggung. Tidak ada perubahan yang terjadi dan hanya angin yang memberikan kesan keren pada diri Noah.
'Jadi, bagaimana caraku untuk menggunakan [Elemen] itu?' pikirnya.
Dia menggerakkan sebelah tangannya seperti mengibas sesuatu yang ada di depannya, tapi sihir [Kegelapan] yang dimintanya tak kunjung keluar. Di pelipisnya tampak urat dengan jelas, keningnya berkerut, dan rahangnya mengeras. Mulutnya tersenyum dan menatap layar yang masih mengambang di depan matanya.
"Kau mengejekku?"
Noah tertawa sinis dan intonasi suaranya sangatlah dingin. Pada pandangan orang lain Noah tampak berbicara sendiri seperti orang gila, tapi tidak dengan dirinya yang tidak peduli dengan sekitarnya. Noah berbicara dengan [System] dan dia berharap bahwa kata-katanya didengar.
Tidak ada jawaban.
"[Keluar]."
Ketiga layar yang mengambang itu menghilang dari hadapan Noah dan setelah itu dia melangkahkan kakinya. Menutup kepalanya dengan hoodie sweater hitam miliknya.
"Yo! Altair Noah."