"Di sini tempat pemeriksaan [Kebangkitan]."
Asisten Kei menghentikan langkah kakinya dan berdiri tepat di depan pintu yang merupakan double door atau dua pintu. Tampak seperti ruangan yang misterius dan tentu saja membuat para undangan yang terdapat di kelompok sembilan itu merasa penasaran.
Noah mendongakkan kepalanya. Tidak ada istimewanya dari pintu tersebut. Hanya yang membedakan ukiran pintu yang dibuat oleh para pengrajin handal.
Asisten Kei mendorong pintu tersebut, membukanya secara perlahan agar tidak menimbulkan suara. Perlahan isi ruangan itu terlihat dan orang-orang yang memiliki penasaran yang tinggi saling memaksa masuk untuk lebih dulu.
Ruangan itu didominasi oleh warna putih. Dindingnya yang putih, atap putih, dan bahkan lantai yang dilapisi oleh keramik itu berwarna putih.
'Ini seperti ruang isolasi,' pikir Noah yang sedang mengedarkan pandangannya ke sekitar.