"Kau benar." Pada akhirnya, aku membenarkan katanya karena tidak ingin berdebat dengan anak pejabat itu. "Perjalanan kali ini akan sangat berat dan tentu pastinya akan ada korban dalam pertarungan demi mencapai [Tower Lantai 20]."
"Semoga kau salah satu orang yang selamat."
Aku hanya menatapnya dengan raut wajah yang datar. Suara yang spontan seperti sedang menyumpahiku untuk tidak selamat berada di dalam [Tower] itu merupakan kalimat kiasan. Tidak mengerti dengan apa yang ku perbuat selama ini sampai pria api kedua itu sampai berkata seperti itu.
'Dia berdoa untuk keselamatanku,' pikirku mencoba untuk tetap berpikiran positif.
Pandanganku berganti untuk menatap [Magical Core] yang masih diam dalam melayangnya. Benda berbentuk bola yang besarnya dapat diperkirakan kali ini sebesar dua kali bola basket itu memancarkan aura putih yang sangat pekat dari sebelumnya. Yah, itu adalah pemandangan terbaik daripada harus berbicara dengan Vier yang hanya membuatku semakin tua.