Roselyn seharusnya sudah pulang sejak dua puluh lima menit yang lalu. Tapi ia malah terjebak di kamar Ronan. Bagaimana bisa?
Setelah bersusah payah membawa Ronan ke dalam apartemen dan membaringannya di atas ranjang, Rosleyn tertahan karena tiba-tiba saja tangannya ditarik oleh Ronan. Bukan karena tangan yang membuatnya tertahan dan mengurungkan langkahnya untuk pulang, melainkan kalimat yang sangat memilukan yang tertangkap oleh gedang telinganya.
"Jangan tinggalkan aku. Aku mohon …"
Benar! Kalimat itu yang membuat Roselyn akhirnya terduduk di samping ranjang Ronan dengan tangan yang masih dicengkeram oleh tangan Ronan. Mungkin bagi sebagian orang, kalimat itu hanyalah kalimat biasa yang berarti apa-apa. Tapi bagi Rosleyn yang seorang yatim piatu, kalimat itu sangat menyesakkan dadanya. Ia sangat mengerti arti kehilangan dan kesepian.
"Aku di sini, Ronan. Aku tidak akan pergi," lirih Roselyn sambil menatap mata Ronan yang mengatup.