Ruby merogoh kantong celana jeansnya. Ia ingat persis, ada uang lembaran nominal besar yang terselip di kantong celananya tapi sekarang malah tidak ia temukan.
'Bagaimana aku harus membayar tarif taksiku ini. Ah, sial!' rutuk Ruby dalam hati.
Supir taksi nampak menunggu dengan kesal. Pasalnya Ruby tak kunjung mengeluarkan uang dari dalam sakunya.
"Ehm … pak, maaf uangku tertinggal di café," ujar Ruby takut-takut.
"Loh tidak bisa begitu tuan! Anda harus membayar tarif taksiku!" seru supir taksi.
Ia nampak memaksa Ruby untuk membayar tarif taksinya. Ruby benar-benar kebingungan. Bagaimana ia membayar jika ia sendiri tak membawa uang. 'Haiishh sial sekali aku hari ini,' rutuknya dalam hati.
Tiba-tiba saja seorang bapak mendekat. Dia adalah Robi, ayah dari Ruby.
"Ada apa ,pak Reino?" tanyanya saat sudah dekat jaraknya dengan Ruby.
Sontak Ruby menoleh ke arah sumber suara. Otaknya langsung saja bekerja dengan cepat, mencari solusi.