Xiao Yi menenangkan diri agar bisa melupakan apa yang sudah terjadi di masa lalu. Sepertinya kali ini sudah terlalu lancang bercerita tentang keluarganya kepada Li Zheng Yu.
"Maaf, Tuan Li." Xiao Yi menarik tubuhnya agar menjauh dari tubuh Li Zheng Yu. Pelukannya sungguh membuatnya sangat nyaman. Ia seperti mendapatkan pelukan seorang ayah yang jarang sejak tadi ia rasakan.
"Tidak apa-apa." Li Zheng Yu mengusap bekas air mata serta cairan hidung Xiao Yi menggunakan tisu.
Xiao Yi hanya bisa meringis karena merasa sangat malu. Terlalu asyik menangis sampai-sampai tidak sadar hidungnya mengeluarkan cairan.
"Tuan Li, sebaiknya ganti saja pakaiannya. Biarkan aku yang mencucinya," ujar Xiao Yi. Tangannya sudah terulur hendak melepaskan dasi yang masih menggantung di leher Li Zheng Yu.