Keesokan harinya.
Xiao Yi memeluk erat tangan Li Zheng Yu. Cengkeramannya sangat kuat hingga tangan pria itu memerah. Xiao Yi sudah bangun sejak pagi buta tapi sengaja tidak membangunkan Li Zheng Yu agar pria itu mengurungkan niatnya untuk pergi.
Li Zheng Yu juga melakukan hal yang sama. Kini gantian Xiao Yi yang melakukan hal tersebut.
Sesekali Xiao Yi membuka matang untuk memastikan kalau Li Zheng Yu belum bangun.
Semalam mereka langsung tidur setelah sampai di penginapan. Melewatkan makan malam, pantas saja Xiao Yi merasa sudah lapar. Namun ia tetap menahan rasa laparnya.
Li Zheng Yu menggerakkan tubuhnya sedikit. Sontak Xiao Yi langsung memejamkan matanya, pura-pura tidur kembali.
"Jam berapa sekarang?" gumam Li Zheng Yu sembari melihat ke arah jam dinding. Namun sayang sekali jarum pada jam itu tidak bergerak.
Li Zheng Yu hendak beranjak tapi lengannya digunakan sebagai bantalan untuk Xiao Yi. Padahal ia sudah merasa kebas.