Sepanjang malam Li Zheng Yu tidak memejamkan mata. Rasa bersalah masih menghantui pikirannya. Bagaimana bisa ia begitu ceroboh tidak memeriksa ponselnya?
Li Zheng Yu mengusap pipi Xiao Yi pelan. Sudah sejak siang Xiao Yi berada di rumah sakit tapi sore hari baru mengetahuinya. Ia tidak akan memaafkan dirinya jika sampai sesuatu yang buruk terjadi.
Meski duduk di samping ranjang tapi Li Zheng Yu tidak terlalu dekat. Yang terpenting tangannya masih bisa menyentuh Xiao Yi.
Xiao Yi menggeliat, merentangkan kedua tangannya. Sejak tadi ia seperti merasakan ada seseorang yang mengusap pipinya.
"Tuan Li?" Xiao Yi mengerjapkan kelopak matanya berulang kali. Ia bisa melihat guratan lelah di wajah Li Zheng Yu.
"Maaf, aku sudah mengganggumu." Lamunan Li Zheng Tu seketika langsung buyar.
"Jam berapa sekarang? Apakah anda tidak tidur?" tanya Xiao Yi.
"Aku tidak ngantuk jika sepanjang malam melihat wajahmu," ucap Li Zheng Yu sembari tersenyum hangat seolah tidak ada beban di pundaknya.