"Aku tidak tahu apa yang akan kau rasakan setelah aku mengatakan hal ini. Begitu banyak resiko yang akan aku terima jika mengatakan ini padamu. Tapi aku sudah memikirkannya dan sudah siap menerima apa pun resikonya nanti, meskipun mungkin aku akan kehilangan sahabat baikku."
Octans kembali terdiam, sepertinya sesuatu yang akan dia katakan padaku amatlah penting baginya. Membuat dia ragu dan takut. Tidak dapat aku pungkiri, aku mulai merasa tertarik untuk mendengarnya. Akan tetapi belum cukup untuk membuatku mengungkapkan rasa ketertarikan ini dengan suaraku. Aku masih tetap diam membisu.
"Baiklah akan aku katakan." Octans menarik napas dan mengembuskannya dengan perlahan sebelum dia melanjutkan, "Giania ... rasanya aku telah mengkhianati persahabatan kita. Aku tahu kau menyayangiku sebagai sahabat karib. Tapi aku ... hm, bagaimana mengatakannya ya?" Octans kini menggaruk belakang kepalanya.