Sambil berpegangan tangan, kami berjalan menghampiri ibu dan adik Zero yang masih berdiri di tempat semula, mereka tampak setia menantikan kami kembali untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi sehingga Zero bisa menciptakan keajaiban seperti itu.
"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Canela sambil memicingkan mata padaku penuh curiga. Aku yakin di pikirannya berbagai hal negatif tentangku sedang menari-nari sekarang.
"Giania melarangku menceritakan kebenaran ini pada kalian karena dia khawatir kalian akan ikut mengusirku setelah mengetahuinya," sahut Zero dengan lantang.
"Mengusirmu? Itu tidak mungkin, Zero. Belasan tahun kami selalu berharap bisa bertemu denganmu dan kau kembali ke rumah, sekarang di saat keinginan kami terkabul mana mungkin kami akan mengusirmu."
Zero mendengus mendengar ucapan sang ibu. "Mungkin sekarang Ibu masih bisa berkata demikian, tapi entah nanti jika sudah mendengar pengakuanku."