Aku tertawa untuk mencairkan suasana tegang di antara kami berdua, dia mencuramkan alis tampak tersinggung mendengar tawaku yang seolah menertawakan perkataannya tadi.
"Kau ingin menikahi Bibi? Zero, candaanmu sangat lucu. Bagaimana mungkin anak kecil sepertimu menikahi Bibi?" tanyaku masih dengan kekehan kecil keluar dari mulutku.
"Tentu saja tidak sekarang. Setidaknya tunggu sampai usiaku 17 tahun, saat itu aku pasti menikahi Bibi," jawabnya masih memasang wajah serius.
"Dengar, Zero, kita berdua tidak mungkin bisa menikah. Kita ini sudah seperti ibu dan anak."