Chapter 153 - BAHAYA BESAR PART 2

Sebuah pintu berukuran besar yang terbuat dari baja sudah terpampang di depan kami. Aku ikut memasuki pintu itu ketika semua penyihir dari kubu kami masuk ke dalamnya. Jadi itulah pintu menuju ruang bawah tanah yang dimaksud oleh Nenek Lalita tadi.

"CEPAT!! CEPAT!! CEPAT!!" Teriak kami semua menyemangati beberapa penyihir yang masih berlarian menuju pintu.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS