Chereads / jiela Margarita / Chapter 13 - 013

Chapter 13 - 013

Lala memetik gitar dengan lihai.mendekatkan bibirnya ke arah mikrofon.

Kemarin..

Ku dengar..

Kau ucap kata cinta...

Seolah dunia bagai di musim semi...

Kau datang..

Padaku..

Membawa..luka lama..

Ku tak ingin salah..

Semua semua seperti dulu..

Lala begitu menghayati lagu yang ia bawakan,penonton yang awalnya masih berbincang bincang,kini fokus ke panggung tempat Lala bernyanyi.

Tak ingin lagi rasanya ku bercinta..

Setelah..

Ku rasa perih..

Kegagalan ini..

Membuatku tak berdaya..

Tak dapat lagi rasanya ku tersenyum...

Setelah..

Kau tinggal pergi..

Biar ku sendiri..

Tanpa hadir mu kini...

Lagi...

Lala sampai pada akhir lagu yang ia bawakan,sangat menyentuh hati,air mata Lala sudah menggenang di pelupuk matanya.sekali kedip,mungkin akan keluar.

Lala menaruh gitar di tempat semula.ia berdiri lalu ia lepas kacamatanya,dan membungkuk menandakan kata terimakasih.

Suasana cafe menjadi ricuh Karna suara tepukan yang begitu heboh dari penonton.sangat melegakan.itu yang ada di batin Lala.

Lala turun dari panggung,lalu kembali ke tempat ia duduk.saat dia duduk,banyak mata yang memandang nya,Lala malu,dan menundukkan kepalanya.sial.

"Kau sudah melakukan yang terbaik" ucap pak Jack,lalu menepuk nepuk pelan pundak Lala.Lala hanya mengangguk, dengan kepala yang masih menunduk.

"saya ke belakang ya,masih ada urusan"pamit pak Jack,lalu beranjak berdiri dan meninggalkan Lala yang masih menunduk malu.

Lala memang cuek,namun Lala dominan juga dengan kata introvert,ah kata itu,yang mendeskripsikan diri Lala.tak semua.namun kental di diri Lala.

Tiba tiba ada yang mendekati Lala,lalu bertanya apakah boleh di post di sosial media atau tidak?Lala hanya mengangguk, Lala tak berani sekedar menoleh atau menatap ke depan.sangat memalukan menurutnya.

Sekiranya suasana nya sudah kembali seperti semula.Lala mendongakkan kepalanya.

'Syukurlah'-batinnya.

Lala mencoba menetralkan detak jantungnya,ia sangat nervous,bahkan keluar keringat dingin.

***

Lala merebahkan tubuh nya di ranjang kesayangannya,sehabis dari cafe pak Jack,ia memutuskan langsung pulang,dari pada ia di tempat itu,dan menjadi pusat perhatian,itu sangat tak lucu.

Lala bangun dari ranjang kesayangannya,menuju dapur,ia ingin membuat susu cokelat.

Saat berada di dapur ia langsung membuat susu cokelat, dan ia menuju ruang tengah,Lala ingin meminum susu sambil menonton film kartun.

Lala menyalakan televisinya,mencari Chanel kesayangannya.tentu saja Chanel yang menampilkan film kesukaannya,Spongebob.

Saat sedang asik menonton,tiba tiba Lala merasakan bahwa sofa yang ia duduki sedikit terguncang.ia tak mempermasalahkan,Lala tetap fokus ke acara televisinya,sampai akhirnya Lala menoleh,karena mendapat kecupan.tunggu,kecupan dari siapa?

Lala menoleh,dan mendapatkan seorang Kino,oh Tuhan tunggu.ini benar kino?.

Lala mengerjapkan matanya berkali kali,menguceknya lalu menatap obyek yang berada di depannya.apakah Lala bermimpi?oh Tuhan,jika ini mimpi jangan bangunkan lala.

Suara deheman mampu membuat lala tersadar dari lamunan,ternyata ibu Kino.

Lala sungkem terlebih dahulu,lalu menanyakan kenapa bisa Kino dan ibu Kino tau rumahnya?.

"Ibu tau dari kepala desa,ibu sempat menanyakan tempat tinggal mu,ibu khawatir dengan keadaan mu,apa ibu merepotkan datang kesini?" ucap ibu Kino

"Oh tentu tidak sama sekali Bu,justru lala senang ibu main ke rumah Lala,oh ya Bu silakan duduk" Lala menggeser bokongnya,memberi tempat untuk ibu Kino duduk.Kino sudah berada di pangkuan Lala sejak tadi,ya sejak Lala melamun.kino sangat menggemaskan.

Kino sepertinya sangat merindukan Lala,buktinya sedari tadi tak ingin melepaskan pelukannya dari Lala,pelukannya sangat erat,membuat Lala sedikit sulit bergerak/bernafas dengan teratur.

"Bagaimana kabar ibu?"

"Alhamdulillah baik nak" "kamu bagaimana? Apa masalahnya sudah selesai?"

"Alhamdulillah sudah"

"Orang tuamu kemana nak?"

"Sedang berada di toko Bu—"

"Oh ya,Lala sampai lupa buat minum untuk ibu"ucap Lala yang sudah ingin beranjak dari sofa,namun ibu Kino mencegahnya

" eh tak usah repot repot nak,kita sehabis ini akan pulang,ibu dan Kino hanya memastikan keadaan mu"

Lala kembali duduk di sofa,Dengan Kino yang masih memeluk erat tubuh Lala,seperti tak ingin kehilangan,Hahaha.

"Loh kok Cepet banget pulangya?Lala kira ibu akan menginap." ucap Lala

"Ibu hanya memastikan kamu baik baik saja nak,begitu juga melepas kerinduan Kino kepadamu,dan lihat—" ibu Kino memandangi dirinya yang hanya memakai pakaian desa dan tak membawa tentengan atau tas sama sekali.

"—ibu tak bawa apa apa" ucap ibu Kino

"Ibu kesini naik apa?" tanya Lala

"Numpang mobil nak" ucap ibu Kino

"Yaallah Bu,kenapa numpang?"

"Ibu ga ada uang nak buat naik mobil atau motor."

Huft,benar juga, ibu Kino seorang janda dan,tidak punya banyak uang untuk menyewa mobil.

"Yaudah kalo begitu,biar Lala nganterin ibu dan Kino pulang ya?"

"Ah tidak usah nak,ibu tidak mau merepotkan mu"

"Tidak Bu,tidak sama sekali merepotkan"

Ucap Lala lalu tersenyum

"Mau pulang sekarang nak?" tanya ibu kepada Kino

Kino yang sedari tadi asik mengungsel di pelukan Lala,kini menoleh ke arah ibunya,lalu ia menggeleng kan kepala,pertanda bahwa ia tak mau pulang sekarang.

Ibu Kino tersenyum melihat anak nya bertingkah seperti itu,seperti tak ingin lepas dari Lala.

"Kaka cantik kasian sayang,cape mangku kamu" ucap ibu Kino

Kino menoleh lagi,matanya kini terlihat berkaca kaca.

"Hueeeee kaka cantik-!kino gamau pisah sama Kaka cantik!" "pokoknya Kino mau disini Bareng Kaka cantik" ucap Kino sambil menangis,baju Lala basah Karna air mata Kino,dan air ingusnya mungkin?hahahaha.

"Iya sayang kino tetep sama Kaka cantik" ucap Lala mencoba menenangkan Kino yang menangis,Lala mengelus puncak kepala Kino lalu mengecup nya,Kino berhenti menangis,dan kembali memeluk Lala,pelukan hangat.

Kaka cantik,nama spesial yang Kino buat untuk Lala,kata Kino,Lala adalah perempuan yang paling cantik kedua bagi kino,tentunya yang pertama ibunya,Kino anak satu satunya.bagi Kino bukan hanya wajah Lala saja yang cantik,namun hatinya juga,ughh sangat menggemaskan.

"Kino gamau main keluar hm?"tanya Lala kepada Kino

Kino hanya menggelengkan kepala,oh ayolah sedari tadi kino benar benar tak ingin melepaskan pelukannya.

" ayo keluar, masa disini aja,ga bosen emang?"

Kino mendongak,melihat wajah Kaka cantiknya dari bawah.

"Asal sama Kaka cantik, kino ga bosen hihihi" ucap Kino,lalu menenggelamkan kepalanya di dada Lala.

Lala mengelus sayang kepala Kino.

"Ayo ke taman,biar Kino juga bisa liat liat dunia luar,mau?"

Kino mendongak lagi,matanya penuh dengan kilap kegembiraan, sangat menyejukkan saat Lala menatap manik gembira itu di mata Kino.

Kino mengangguk antusias,lalu ia turun dari pangkuan Lala,dan meminta izin kepada ibu nya,padahal ibunya sudah tentu mendengar,tapi tetap saja Kino meminta izin,awalnya Kino tak diizinkan,tapi saat Lala yang meminta izin,barulah boleh di izinkan,dan Lala pergi ke kamarnya untuk bersiap siap.

Lala menyuruh ibu Kino untuk beristirahat di kamarnya,dan jangan keluar kamar jika tidak ada hal penting,Karna Lala takut akan ada orang jahat yang tiba tiba mengetuk pintu,dan takut ibu Kino membukakan dengan senang hati,ya karna ibu kino tidak tahu mana keluarga lala,itu sangat mengerikan.