Ting-! Bunyi notifikasi dari telefon Lala.tetapi lala msih di mushola,ibu Kino dan kino pulang duluan, Karna kino rewel kebelet pipis.
Ibu Kino sempat melihat notifikasi itu,ia menimang nimang dalam pikirannya, apakah sopan jika membaca pesan dari ponsel Lala,ia memberanikan diri.mengambil ponsel Lala,lalu ia baca.
Isi pesannya
Nak pulang ya,kiana mengancam tidak ingin sekolah jika kamu tidak pulang,mamah bener bener minta maaf Karna tidak tegas dengan kiana,sampe kiana melakukan hal yang tidak boleh di lakukan,mamah mohon sayang,pulang ya?sekalian antar adik mu ke sekolah,buatlah ia senang sayang,jangan begini,mamah juga jadi khawatir ayah juga khawatir sayang,pulang ya?.
Ibu kino terkejut saat membaca pesan itu,apakah Lala ke tempat ini Karna merajuk?apakah dia kabur dari rumah?.ibu Kino menggelengkan kepalanya,tidak boleh beramsusmi sesuatu yang tidak tidak,harus bertanya langsung kepada orang itu,untunglah HP Lala di tinggal di rumahnya, jadinya ia bisa tau sdkit masalah Lala,setidaknya ia tau tentang anak itu,Lala sangat tertutup bahkan yang ibu Kino tau hanya namanya,ia tidak tahu Lala kelas berapa,umur berapa, atau dia dari keluarga berada atau tidak,anak itu benar benar pintar dalam menyembunyikan identitas.
Pucuk di cinta ulan pun tiba,Lala mengetuk pintu rumah ibu Kino,lalu ibu Kino menyuruh Lala langsung masuk saja.
Lala mengambil ponselnya yang berada di meja,ia sedikit menerka,apakah ibu Kino mengecek ponselnya?.
'Abis ini pasti gua di nasihatin'-batin Lala yang sudah tau kelanjutan gerak gerik ibu Kino.
"Nak duduklah"
"Iya bu"
Lala duduk berhadapan dengan ibu Kino,pada saat itu pula kino muncul,ia baru selesai dari kamar mndi ,dan ia mandiri ,ia bisa memakai celananya,dan Yap begitulah.
Kino berlari ke arah Lala,lalu duduk di pangkuannya.ia memeluk Lala,Lala tidak merasa terganggu,justru ia mengelus elus kepala Kino layaknya adik,padahal sikapnya ke adiknya tidak lembut sama sekali,kenapa dengan Kino ia lembut?entahlah.
"Ada apa bu?" tanya Lala
"Hmm,,maaf sebelumnya nak,apa kamu kabur dari rumah?" tanya Bu kino to the point.ini lah yang buat Lala betah dengan Kino dan ibunya,Karna ibunya Kino tak suka basa basi,langsung pada intinya,ah ya omong² soal ayahnya kino?ayahnya sudah meninggal sejak Kino di kandungan.
"Iya" satu kata yang keluar dari mulut Lala
Kino hanya menyimak,ia tak mau menganggu pembicaraan Lala dan ibunya,ah sopannya,dan sangat menggemaskan.
"Kenapa nak?"
"Lala bisa urus itu Bu,apa ibu membaca sesuatu dari ponsel ku?"
"Sejujurnya iya,ibumu menyuruhmu pulang nak,pulanglah,jangan biarkan masalahnya tambah rumit"
Lala mengangguk patuh,ia tahu pasti mamahnya sangat khawatir dengannya, apalagi dengan kondisi kiana yang cengeng jika jauh dari lala.huft.
"Nanti Lala akan pulang"
Kino angkat suara saat mendengar pernyataan Lala,yang tadinya sedang mengungsel di pelukan,kini berhenti dan mendongak menatap Lala,berharap Lala menjelaskan sesuatu.
"Kenapa hm?"
"Kaka cantik mau pulang?" ucap Kino yang sudah berkaca kaca matanya.
"Iya syang,kapan kapan Kaka kesini lagi ya?" ucap Lala mengecup kening Kino
"Hueeeee Kaka cantik ga boleh pulang" ucap Kino sambil memeluk erat tubuh Lala,baju Lala bahas Karna air mata Kino.
"Sebaiknya pulang sekarang nak,kasian ibu mu nak".
" tapi bu—"
"Pulang ya nak,jangan sampe kamu durhaka Karna kabur dari rumah,dan ga menurut apa kata ibu mu"
"Baik bu,Lala akan pulang" Lala menurunkan Kino dari pangkuannya,mengelus puncak kepalanya,lalu Lala sungkem dan mengucapkan pamit.
Kino sempat menahan Lala dengan cara memeluk kakinya,namun ibu Kino cepat cepat menggendong anaknya itu.
***
Lala pulang di sambut hangat oleh mamahnya,ayahnya sedang berada di toko.
Lala duduk di sofa,bersandar dan memejamkan mata,bersiap mendengar ocehan mamahnya.
"Kamu jangan gitu lah teh" "kiana kan adikmu,maafin dia ya,sebesar apapun masalahnya,kamu jangan sampe main kasar sama dia"
"Hm" hanya di jawab deheman oleh Lala.
"Yaudah mamah mau siap siap ke toko,kamu antar adikmu ya" mamah Lala bangkit dari sofa lalu berjalan menuju kamarnya.
Lagi lagi Lala hanya menjawab deheman.
Saat Lala membuka matanya,terpampang kiana yang rapi menggunakan seragam sekolahnya.
Lala sempat mengerutkan keningnya, namun, ia langsung teringat bahwa ia disuruh mamahnya untuk mengantar kiana sekolah,ia bangkit dari sofa lalu berjalan keluar rumah.
Lala memberikan helm kepada kiana,supaya selamat,peraturan pengendara motor begitu bukan?,ia menaiki motor ninja nya di susul dengan kiana yang sepertinya sulit naik,tapi akhirnya bisa Karna memegang pundak Lala.
***
"Makasih ya teh" ucap kiana lalu memberikan helmnya kepada Lala,Lala menaruh helmnya,dan helm yang ia pakai di atas motornya.
Kiana berjalan dan Lala mengikutinya,kiana sempat heran kenapa Lala mengikutinya, sampai akhirnya kiana memutuskan untuk memutar balik badannya,lalu bertanya.
"Kenapa teteh ngikutin aku?ada yang lupa?"
"Nganter kamu sampe depan kelas"
"Aku bukan anak kecil lagi teh"
Tanpa ba-bi-bu Lala menarik kasar tangan kiana,benar saja ia mengantar kiana sampai depan kelasnya.ia melepaskan genggaman di tangan kiana,kiana hanya menunduk.selang beberapa menit.
"Belajar yang be—"
Bugh!!
Tubuh Lala kehilangan keseimbangan Karna mendapatkan pukulan mendadak dari arah belakang.ia memutarkan badannya,terlihat si pelaku yang sedang memegang kayu balok.
Lala memegang ceruk lehernya,sangat nyeri.
Kiana yang melihat adegan itu terkejut, adegan itu sangat mendadak.
Akhirnya terjadilah kericuhan di depan kelas kiana.
"Lu yang berani nyuruh kiana mutusin gua-?!"
Otak Lala sudah panas,emosinya sudah naik,namun ia paksa untuk tetap tenang.ia memasang wajah datarnya,mana ada saat manusia itu kena jotos,ia mempertahankan wajah datarnya.dan jawabannya ada,Lala orangnya.
"Iya saya,lalu masalah dengan Anda apa ya?" ucap Lala dengan santai
"Halah anj* gausah munafik lu" ucap perempuan laki laki itu yang sudah sangat emosi.gendernya entahlah,namun dalam bentukan seperti laki laki,tapi suaranya perempuan,dan memiliki dada yang menonjol?Hahaha.
"Ga perlu pake senjata kalo mau tarung" ucap Lala santai
"Oke" perempuan setengah laki²itu melemparkan kayu baliknya ke sembarang arah
Lala menampakkan senyum smirknya.
Sangat menyenangkan jika kita bermain main dulu.
Blm ada persiapan dari pihak satunya,Lala sudah dapat memojokkan perempuan setengah laki laki itu yang bernama jio.itu namanya.
Lala hanya memojokkannya,tidak melakukan apapun,ia mengurung jio dengan dua tangan nya,ia sengaja untuk memainkan seorang yang bernama jio ini,hahah.ia menatap jio dengan tatapan intimidasi.seakan Lala mengatakan bahwa ia akan menang dan akan selalu menang sekiranya begitulah arti tatapan Lala.
Jio yang di tatap begitu tidak merasa gentar,ia mencoba mencari celah,dan dapat.
Ia menendang perut lala dengan dengkulnya.Lala yang di tendang perutnya meringis kesakitan,sial.
'Ternyata so berani'-batin Lala
Lala sudah tau ada sedikit rasa ketakutan dalam diri jio,dia melihat itu,Lala seorang yang peka jika kalian lupa.
Lala menampakkan smirknya lagi.
Ia langsung menyerang jio dengan tonjokan bertubi tubi,pertama di wajah,kedua di perut,dan ketiga di bagian rahang.jio terkapar,Lala yang Memiliki peluang yang sangat besar ia menaiki perut jio,lalu ia tojos wajah sialan jio.
Lala ingin melanjutkan adu jotosnya tetapi tiba tiba kiana menarik tangannya untuk bangun dari atas perut jio.
Saat bangun, nafas Lala terengah-engah Karna emosi yang benar benar memuncak.kalian tau?di sini sangat ramai.banyak yang menonton kejadian adu jotos jio dan Lala.
Lala tidak tahu kenapa kiana menarik dirinya.dan saat Lala melihat ke arah depan,ia melihat kepala sekolah kiana.
'Sial ketauan'-batin Lala
Kepsek kiana mendekati Lala,lalu.
"Apa kamu yang membuat keributan?bukankah kamu wali dari kiana?jika iya silakan ikut saya ke ruangan"
"Iya pak,siap,saya akan ke ruangan bapa"
"Saya tunggu" kepsek berbalik lalu kembali ke ruangannya.
"Huft"
"Teteh kenapa si"
"Diam kamu" ucap Lala menatap tajam kiana,yang di tatap hanya menunduk.
Lala menatap tajam kepada para siswa siswi yang menonton adu jotos nya,yang membuat ia di panggil oleh kepsek kiana.
Para siswa/siswi yang merasa di tatap tajam,dan merasa adu jotos nya sudah berakhir ,segera membubarkan diri.
"Bangun lu bajing" ucap Lala meletakkan kakinya di perut jio,dan sedikit menekannya.
Jio meringis Karna merasakan sakit di sekujur wajahnya.dan juga injakan Lala yang tepat di tempat yang tadi Lala tonjok.
"Gua bakal aduin ini ke ortu gua"ucap jio yang masih berbaring,nampaknya ia terlalu malas untuk bangun,atau memang sengaja ingin menambah dosa Lala dengan cara Lala yang geram ingin membunuh jio.hahah.
Lala menginjak perut jio kencang.
" arhgggg"ringis jio
"Gimana mau nyelesain masalah,lu idiot,ngajak adu jotos tapi kalah,lawak lu anj*" ucap Lala yang meremehkan jio.
***
Saat Lala ingin melayangkan pukulannya lagi,tiba tiba muncul kepsek.sial,kenapa kepsek itu balik lagi?.
Lala mengurungkan niatnya untuk melayangkan pukulan pada wajah jio.
Ia berdehem untuk mengontrol kecanggungan yang tiba tiba menyerang diri Lala.
"Sudah saya katakan bukan?yang tadi ribut,tolong ke ruangan saya,atau mau saya suruh petugas sekolah untuk menyeret kalian ke ruangan saya?"
Ucap kepsek dengan nada tegas
Lala tak berkutik,ia justru memperhatikan penampilan kepseknya dari atas sampai bawah.
'Hanya menggertak'-batin Lala
"Maaf pak sudah membuat Anda menunggu,saya akan ke ruangan bapa,silakan bapa jalan duluan" ucap Lala ramah.
Kepsek itu berjalan menuju ruangannya,dan di ikuti Lala di belakangnya.sedangkan kiana membantu jio untuk jalan ke ruang kepsek