Chereads / jiela Margarita / Chapter 2 - 002

Chapter 2 - 002

'Toko dan sekilas pria tampan'

'Hoammm'

Lala menguap,lalu meregang kan otot ototnya.bangun dari tempat tidur dan bergegas mandi.ah jangan lupakan shalat ashar.

Setelah mandi,Lala berwudhu dan menjalankan shalat ashar. Setelah selesai shalat ia langsung bergegas keluar dari kamar,tentu saja dengan pakaian yang sudah rapih.

Rambut di kuncir kuda,dengan Hoodie dan kupluk yang dibuat menjadi sebuah penutup rambut.anggap saja pengganti kerudung.celana jeans oblong,dan siap.

Sebelum berangkat Lala ke kamar adiknya,Yap benar,Lala anak pertama.

'Toktoktok'

Lala membuka pintu dan membuat sedikit celah untuk mengintip.

"Dek jangan lupa makan,jangan lupa nyapu,ngepel,pokoknya jangan rebahan Mulu'"

Padahal Lala yang sering rebahan:'(.

Lalu setelah mengucapkan itu, Lala bergegas pergi.

Dia hanya mendengar sautan 'iya' dari dalam kamar adiknya. Biarlah,seterah ia mau buat apa,asal tidak melakukan hal aneh.

***

"Mah,mamah sama ayah istirahat aja dulu,atau mamah pulang,ayah nemenin teteh"

"Maunya kamu itu mah haha"ayah tertawa mendengar ucapan Lala,padahal menurut Lala tak ada yang salah dalam ucapannya.

"Ish ayah apansi kan bener kata aku,biar mamah pulang,atau salah satu pulang,teteh takut kalo disini sendirian nanti ada yang comot teteh gimana?secara kan ya teteh ni manis,baik,cantik."

"Beuhhh anak mamah kebanyakan makan micin ni,ngehayal mulu"mamah mencubit pipi Lala lalu tertawa.

"Teteh serius loh"

"Tuhtuh liat mukanya yah,muka jutek anaknya itu,nurun banget dari kamu"-ledek mamah

"Iya dong anak ayah gituloh"ledek ayah.ayah sama mamah emang sama aja.bukannya anaknya di sayang sayang,ini malah di ledekin..

"PerMisiii buuu...."

Sontak kami bertiga menoleh

Lala terkagum dengan apa yang ia lihat sekarang,

Tampan,mapan,ber jas hitam,arloji,putih.mata Lala rasanya hampir tak berkedip melihat pria itu.

"Shut heh" mamah melambaikan tangannya di depan mataku,aku yang baru sadar spontan kaget dan menoleh

"Liatinnya begitu banget"ucap mamah.

Ayah langsung ke depan untuk melayani pembeli,jadi ayah mamah dan lala ada di ruang tengah yang cuma di batasin kaca, jadi mamah dan lala bisa tau apa yang terjadi di luar

"Iya mas beli apa?"tanya ayah kepada pria yang arhgg susah sekali di deskripsikan.

"Saya pesen 10 box kuenya,bisa di antar kan?acaranya kebetulan besok"

"Oh tentu Boleh mas"

"Ini kartu nama saya,disitu ada alamat nya"

Ucap pria itu lalu menyodorkan kartu namanya.

"Terimakasih mas,nanti akan saya hubungi"

Saat ayah masuk lagi ke ruang tengah.

"Yah,ganteng banget" ucap Lala terkagum

"Namanya juga cwo,ya ganteng.mana ada cantik."ucap ayah lalu terkekeh

Lala melihat ke arah pria tadi,hanya terlihat punggung yang semakin menjauh.

'Kapan ya kira kira dapet yang kaya gitu'-batin lala

"Jangan Ngada Ngada sayang,mereka dari kasta atas,berbeda sama kita yang menengah"ucap mamah menasihati Lala.

'Ah ya ucapan mamah ada benarnya juga'-batin Lala

"Eh hum Iya mah"jawab Lala

***

Lala duduk di ruang tengah tokonya.

"Fyuhh"Lala mengatur nafasnya.lalu merebahkan badannya di sofa panjang.

"Baru segitu udah cape kamu teh"ucap mamah melihat Lala yang nampak nya sangat lelah.

"Cape mah,tadi banyak banget,sampe ada yang ga kebagian tempat duduk"ucap Lala sambil memejamkan matanya,memulihkan rasa penat yang ada di sekujur badannya.

"Apalagi mamah sama ayah yang setiap hari kaya gini"

'eh iya juga si ,mamah kan sama ayah selalu jaga toko,apa ga cape ya?terlebih usia mereka yang ,yaaa lansia,'-batin Lala.

"Yaa beda mahh,aku masih muda"

"Justu karna masih muda,energinya masih kuat,beda sama mamah dan ayah"

"Iya deh maaf"

"Kalo cape banget pulang aja teh,sekalian bantuin Ade mu buat tugas"

"Males ah mah,masa dia yang sekolah,aku yang ngerjain tugasnya"

"Kamu kan tetehnya,masa iya mamah suruh anak tetangga buat bantuin Ade kamu"

"Ya ga gitu mah,iyadeh nanti teteh pulang,tapi mau buat susu coklat dlu"

"Kamu tuh udah besar,masih aja minum susu"

"Sehat mah,kan ga ada larangannya minum susu buat seumuran teteh,mamah aja yang udah tua tetep butuh susu kan".

"Kamu tadi bilang apa hm?mamah tua gitu?enak aja,mamah masih muda,buktinya bisa jaga toko".

"Iya deh mah"Lala bangkit dari sofa lalu mencari bubuk susu coklat di dapur yang letaknya di belakang ruang tengah.

"Dasar anak muda"ucap mamah lalu kembali membantu ayah menangani pelanggan.

***

'toktoktok'

"Dek buka dulu"ucap Lala lalu mengetuk pintu kiana.

"Apa si teh"ucap kiana lalu membuka sedikit pintu kamarnya.

Lala masuk tanpa di persilahkan oleh kiana,yaa asal nyelonong aja gitu.

"Ishh apaan si teh?"ucap kiana kesal karna tetehnya masuk tanpa perizinan darinya.

"Nonton apa kamu hm?"tanya Lala yang curiga dengan kiana,pasalnya kamar kiana sangat berantakan.

"Ga nonton apa apa tu"ucap kiana dengan suara yang sedikit takut dengan tetehnya.

"nonton apa-!"bentak Lala.

"C-cuma nonton film"ucap kiana yang sedikit gugup

Tercetak smirk di wajah Lala.

Lala berjalan mendekat ke arah adiknya.kiana yang tidak tahu harus bagaimana hanya berjalan mundur,sampai akhirnya mentok sampai di dinding dekat pintu kamarnya.

Lala mengurung kiana dengan kedua tangannya.

"Nonton apa hm?"ucap Lala dengan smirk dan menaikkan sebelah alisnya.

"Nonton f-film b-bisex"ucap kiana yang sudah sangat gugup

"Ouhh bisex"jawab Lala lalu memberikan tatapan tajam ke kiana.

Kiana yang mendapat tatapan itu hanya menunduk.

"Mana hp mu?"tanya Lala.

"D-di b-bawah b-bantal"

"Ambil"Lala memberikan ruang untuk kiana lepas dari kurungannya,kiana lolos,dan mengambil ponselnya.

"Sini"perintah Lala.

Kiana hanya menuruti perintah tetehnya,kiana memberikan ponselnya ke tetehnya.

'ctakkkkk'

Kiana yang melihat ponselnya di banting kencang oleh Lala spontan menatap Lala dengan tatap kesal.

Lala menangkup dagu kiana.

"Kenapa?hm??mau marah?"

Kiana yang tadinya ingin marah spontan mengurungkan niatnya,ia tahu bahwa tetehnya jika sudah marah,tidak akan bisa terkendali,bahkan tetehnya tidak segan segan menampar orang yang sudah membuat ia sangat marah,dan yang ada di fikiran kiana hanyalah, bagaimana caranya meredamkan emosi tetehnya.

"Jangan sekali kali nonton yang kaya gitu-!"bentak Lala

Kiana terkejut,lalu menundukkan kepalanya lagi.

Lala menghempaskan dagu kiana,lalu.

"Beresin kamar kamu,teteh mau ke kamar,jangan lupa perkataan teteh tadi,siapin peralatan belajarmu,nanti kita belajar,mandi dan jangan lupa shalat,kalo sampe teteh balik ,kamar ini belum bersih ,teteh buat kamar ini lebih kotor,paham?"

Kiana mengangguk takut.

"PAHAM ATAU GA?!"bentak Lala.

"P-paham teh"ucap kiana dengan penuh kegugupan.

"Good"

Lala keluar dari kamar kiana.

Kiana mengucapkan syukur karna tetehnya tidak menamparnya,pernah satu kali ia mendapatkan tamparan,karna ia berani membantah omongan mamah,dan itu sangat menyakitkan,kiana tidak ingin lagi mendapatkan tamparan dari tetehnya,cukup sekali ia merasakan,cukup sekali.