"Apa? Mas Rayan suaminya Arsyla meninggal? Kamu serius, Mbak?" tanya Ruroh yang nampak terkejut saat menerima kabar dari mbak Nur.
"Astagfirullah, Ruroh! Hal maca mini, kau pikir bagus, kah dijadikan bahan candaan? Ya tentu saja aku serius, lah!" seru mbak Nur meyakinkan sahabatnya yang kini berada di jauh sana.
"Ya Allah, Mbak… kasian sekali Arsyla. Melihat dirinya, begitu sangat mencintai mas Rayan… terlebih Lutfi yang sangat sayang sekali dengan bapaknya. Bagaimana kira-kira syocknya mereka?" sahur Roroh dari seberang sana dengan suara yang turut terisak. Dia tak sanggup membayangkan bagaimana kondisi mental Arsyla.