Chereads / Bad Love Story / Chapter 4 - Eps. 4

Chapter 4 - Eps. 4

'ugh akhirnya pulang juga'

Aku pun langsung melemparkan tubuhku ke tempat tidurku yang empuk. Sambil berbaring aku pun mengingat kembali bagaimana aku membalas perlakuan Okta disekolah, 'lega sekali rasanya membalas perlakuan ular kayak dia, astaga aku harus berhati-hati dengan anak itu'.

Lalu tiba-tiba saja terlintas bagaimana aku bisa mendapatkan pin Aldy. Aku pun bangkit dari tempat tidurku, aku hidupkan ponselku dan langsung aku cek kembali chat yang menumpuk di whiteberry-ku.

Chat-chat yang menumpuk itu belum sempat aku hapus karena memang mager yang menempel pada diriku ini, langsung saja aku ketik nama 'Okta' di pencarian chatku.

'Yess! Akhirnya ketemu', disana terlihat dia yang telah mengirim BC pin Aldy padaku. Dan memang sepertinya dia sudah niat sekali menjebakku seperti ini, karena aku ingat bahwa teman-temanku yang lain sempat terkena gombalan Aldy.

Dan kemungkinan juga dia pernah jadi target Aldy juga, 'astaga dia bukan hanya pintar menyebar gosip tapi menjebak orang juga'.

*Chat Grup*

Me : "guys"

. . .

'Tumben tidak ada jawaban? Kemana mereka? Biasanya langsung nyaut'

Me : "guys"

"PING"

"PING"

'Dini mengetik ... '

Dini : "wohoo ada apa nih"

'Rahma mengetik ... '

Rahma : "apaan Sha?"

'Rosi mengetik ... '

Rosi : "pasti mau bahas Aldy wkwk", Kali ini Rosida memang lucnut.

*lanjut chat grup*

Me : "aku mau tanya dong, kalian dulu punya pin whiteberry milik Aldy darimana ?",

'Dini, Rosi, Rahma mengetik ...', 'astaga bahkan mereka sampai mengetik bersamaan seperti ini'.

Dini : "Okta, lewat BC pin dulu. Kenapa?",

Rahma : "nah iya sama, aku juga dapat BC dari Okta juga. Katanya dulu Aldy ganteng wkwk .. astaga kocak",

Rosi : "aku juga dari Okta, wah kok bisa samaan gini sih kita?"

'sepertinya Okta memang sengaja menyebarkan pin milik Aldy karena memang Aldy yang minta, dan memang Aldy juga butuh kenalan'

Me : "ah sudah aku duga, apa kalian tidak merasa ini bukan hanya kebetulan? Aku rasa ini memang niat Okta untuk mempermainkan kita"

Rahma : "aku setuju, sebelum dia mengirim pin Aldy padaku aku ingat dia memang pernah cerita ke aku bahwa dia punya kenalan namanya Aldy. Dan katanya Aldy ini ganteng cuma sedikit aneh"

Dini : "kalau itu aku nggak tau"

Rosi : "ah masa sih? Untung saja aku nggak balas waktu dia nge-PING aku waktu itu".

'jadi Rahma sudah tau tapi kenapa tidak memberitahuku?'

Me : "woy Rahma udah tau tapi kenapa nggak ngomong sama aku?"

Rahma : "lah kan aku taunya waktu kamu bilang dan baru cerita tentang Aldy dikelas, meski begitu aku juga sudah bilang kalau dia tukang gombal kan?"

Dini : "iya Sha kita kan sudah bilang ke kamu waktu itu"

Rosi : "udahlah lupain, sebaiknya kamu jauhi dia karena dia nggak baik. Sudah lupakan".

Benar kata Rosi, sebaiknya memang dilupakan karena ya tidak ada alasan untuk mengingat hal tersebut. Toh Aldy juga sudah punya pacar sepertinya, aku juga sudah bebas dari rasa ketidaknyamanan selama aku dekat dengan dia kan.

'Ah sudahlah lupakan Marsha, lupakan dia'

Alasan aku masih ingat adalah rasa sakit yang dia buat, kenapa harus menyebarkan hal yang tidak benar. Harusnya dia memastikan dulu bagaimana perasaanku terhadap dia, bukannya menyimpulkan dengan sendirinya lalu disebarkan dalam bentuk gosip dan yang menyebarkan malah 'sang wartawan'.

'Semakin dipikir rasanya malah bikin kesal saja'

Karena hari semakin sore aku pun langsung beranjak dari tempat tidur dan bergegas mandi. Setelah mandi dan beribadah aku langsung menuju meja makan,

"Wah perawannya baru bangun",

"apaan sih bang ganggu aja".

"Wah kenapa nih, abang perhatikan beberapa hari ini sepertinya kamu badmood dek, hayo kenapa"

'astaga gawat! Abang mulai peka lagi'

"nggak kenapa-napa bang, biasa masalah sekolah"

"yakin nih masalah sekolah? Kalau ada apa-apa cerita atuh dek"

"gapapa bang udah ah makan sana"

'nih orang kenapa peka banget si astaga'

Setelah selesai makan aku langsung menuju kamar untuk mengerjakan tugas sekolah yang menumpuk,

'TING'

'hmm? Rama?'

"Hai intro dong",