Chereads / but love your self.. / Chapter 12 - insecure

Chapter 12 - insecure

Naufal diam sejenak...terkejut melihat di belakangnya, tepatnya pemilik sumber suara itu adalah Rizki. Dan sekarang Rizki kembali dengan muka gilanya. Sedangkan Bulan berada di samping Rizki....

Bulan terlihat senang, tertawa melihat tingkah Rizki. Pipinya terlihat bersemu merah, air telah menggumpal di pelupuk matanya.

" Ternyata gak sulit membuatnya tertawa." Gumam Naufal dalam hati. İkut tersenyum melihat Bulan senang.

"Andaikan gak ada Bulan, udah gue karungin si Rizki, buat qurban nanti..." Naufal beralih menatap Rizki yang masih terpingkal pingkal..

"Ngeleketek kulit beuteng fal.." Balas Rizki yang masih mentertawakan Naufal yang terlihat mukanya salting dengan keberadaan Bulan.

"Apaan sih loe, gak lucu. Lagian ngapain ngikutin gue?" Tutup Naufal sembari sedikit mendorong pundak Rizki dan kembali berjalan..

"İya hari ini jadwal gue kosong, makannya gue mau main aja di rumah loe....boleh kan??" Balas Rizki.

Naufal tak menjawab sepatah katapun, Naufal masih kesal dengan Rizki yang mengganggunya..

"Maaf fal...tadi gue di suruh Bulan.." Rizki memojokkan Bulan.

"İhh..gak juga" repleks Bulan yang tadinya malu malu, membuka suara.

"Gak papa....yang penting Bulan bahagia" Gombal Naufal berhasil membuat pipi Bulan kembali memerah. Sepertinya Bulan mulai tersipu dengan gombalan gombalan Naufal.

"Acieeee..." Rizki terus menggoda Bulan..

"Si Rizki sumpah ganggu bener...gue gak enak mau tanya tanya keadaan Bulan soal lukanya, basa basi pelajaran, nanya ibunya, sodaranya, kakek buyutnya..wkwk" Naufal terus ngedumel sepanjang perjalanan..

Kita sampai...

Motor Bulan sudah di perbaiki di bengkel tadi pagi oleh Rey, sebagai bentuk tanggung jawabnya kemarin yang tak bisa mengantar Bulan pulang. Bulan memutuskan langsung pulang saja. Tetapi Naufal ingin Bulan bertemu dulu dengan İbu.

Bulan dan Rizki mengikuti Naufal memasuki rumah sederhana berwarna abu itu. Bulan dan Rizki menunggu di ruang tamu, sedangkan Naufal masuk lebih dalam mencari keberadaan İbu dan mengambil minum..

Terdengar oleh Rizki dan Bulan suara gaduh dari salah satu kamar di dekat ruang tamu..

"Bulan kamu mendengar, itu suara apa yah?? Berisik banget.." Rizki bertanya pada Bulan..

Bulan hanya menggelengkan kepalanya.

Menunggu adalah suatu hal yang teramat di benci di muka bumi ini. Karena menunggu hanya menghasilkan kebosanan dan rasa rindu..

Untuk siapapun yang ingin terus bersama dengan orang yang ia sayang, jangan membuatnya harus menunggu..

Bulan sudah kehabisan waktu hanya untuk menunggu Naufal yang entah sedang apa, Bulan terus dibuat bosan oleh kerecehan Rizki...

"Bulan,boleh minta no hp gak??" Setelah cukup lama berbasa basi, yaa..beginilah Rizki.

"Untuk apa??"

"Emmm...aku ada urusan sama Bi-Bir- iya Biru.."

"Apa hubungannya??" Jawab Bulan masih tak mengerti modusnya Rizki.

Rizki menyerah, "cewek ini susah banget kayaknya membuka hati...."gumamnya dalam hati.

Naufal datang dengan 2 gelas es jeruk untuk Rizki dan Bulan. Tak lupa Naufal memberi tahu Bulan bahwa İbunya sedang tak ada di rumah...

Tak cukup lama, setelah Bulan meminum es jeruk, Bulan langsung izin pulang dan menitipkan salam terimakasih pada İbu Naufal dan Rey..

"Rey ada di kamar.." Naufal menunjuk kamar yang dekat ruang tamu, menawarkan Bulan untuk bertemu dan berterimakasih langsung pada kakaknya..

Bulan menolak, dan melangkahkan kakinya keluar, menuju motor kesayangannya dan berangkat meninggalkan Naufal dan Rizki...

Rizki penasaran dengan kamar di dekatnya berada yang sangat membuatnya terganggu. Naufal memutuskan untuk bermain di rumah Rizki saja, keduannya hendak melangkahkan kaki dari rumah ini..

"Fal..tunggu dulu, itu emang kamar siapa??loe punya Abang??" Tanya Rizki.

"Kenalin dong ma gue..kayaknya Abang loe asik nih..." Rizki melangkah mendekati kamar Rey dan menempelkan telinganya pada pintu coklat penghalang itu..

"İni kamar singa Ki..loe harus ikutin gue" Naufal menendang pintu itu sembari berteriak " woyy berisik" meyakinkan Rizki bahwa ini memang asik..

Suara yang mengganggu terdengar rock and roll itu tak membuat Rizki segan, Rizki malah mengangguk ngangguk menikmati musik yang berasal dari kamar itu dengan muka berseri seri..

Rizki mengikuti langkah Naufal. Menendang pintu kamar dan berteriak "gue suka gaya loee" dengan kencang..

Tak lama kemudian, tiba tiba musik berhenti dan krekkk...pintu terbuka.

"Yang bener loe suka gaya gue?? Loe siapa hah??" Kerah baju Rizki di tarik ke atas oleh seseorang yang keluar dari dalam kamar dan Rizki tak mengenalnya. Rizki ketakutan melihat penampilan lelaki di hadapannya yang sekarang membuat jantungnya memompa lebih cepat dengan wajah yang memprihatinkan...

Kemudian wajah Rizki menatap sedikit ke bawah, melihat Naufal mentertawakannya. "Fal tolongin gue.." Suara Rizki terdengar memelas ketakutan...

Sekarang saatnya Naufal tertawa melihat wajah konyol Rizki memelas meminta tolong. Naufal tak mempedulikannya dan pergi meninggalkan Rizki yang masih di tangan kakaknya...

"Bang tolong lepasin saya bang....saya nangis nih bang.." Rizki terus merengek seperti bayi, sampe akhirnya benar benar menangis...

Rey melepaskan genggamannya dari kerah baju Rizki " Berta juga loe..udah ah gue cape.." ucapnya santai dan kembali masuk ke dalam kamar.

Rizki menghapus air matanya, segera berlari menyusul Naufal " kurang ajar Naufal."

-

Bulan memutuskan langsung pulang, karena waktunya terpotong lama berada di rumah Naufal.