Chereads / sigh from school / Chapter 2 - tak tahan

Chapter 2 - tak tahan

cepetan gue udah gak tahan," Memeluk erat Reza, alis sebelah kanannya terangkat satu pikiran Reza mulai bertraveling memikirkan yang tidak-tidak.

"ikh ko malah diem,ayok jalan! gue udah gak tahan pengen pipis,".

"ohh oke," Reza langsung menancap gas dan membelah jalan ibu kota."sith hampir aja, ada apa sih dengan otak saya"batinnya mengeleng -gelengkan kepala.

*parkira sekolah*

Reza memarkikan sepeda motornya di sudut sebelah kanan,belum sempat motor itu berhenti sempurna Keira langsung menurunkan bokongnya dari motor Reza. Alhasil tubuh Keira terhuyung kedepan untungnya dengan sigap Reza menahan bobot tubuh Keira sedangkan motor kesayangannya di biarkan tergeletak begitu saja,menurutnya Keira lebih penting karena merupakan tanggung jawabnya saat ini.

_flasback_

"Saya nikahkan ananda Reza sukmajaya Adipratama bin Aditiapratama Putra dengan Putri saya Keira Rasya Sanjaya bin Andika Sanjaya dengan mas kawin satu set perhiasan seberat 500gram serta apertemen dibayar tunai."

"Saya terima nikahnya Keira Rasya Sanjaya bin Andika Sanjaya dengan mas kawin tersebut dibayar tunai,"

upacara sakral yang hanya di hadiri beberaoa tamu undangan dan kerabat terdekat itu berjalan dengan khitmad.

Dengan terucapnya janji suci tersebut kini semua tanggung jawab orang tua pada sang gadis dilimpahkan kepadanya.serta mulai hari ini hidupnya tidak lagi mengandalkan orang tuanya ia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sang istri juga dirinya.

Dan utungnya ia sudah mempunyai satu perusahan ternama di kota Y yang kini berkembang pesat dengan kepiawan dan pengetahunannya.

_flasback off_

"Ya ampun Ra kamu itu bisa sabar sedikit gk,"Membenarkan posisi mereka berdua.sedangkan di sebrang sana terlihat sosok wanita paruh baya yang siap menerkam merka bedua.

"REZAAA KEIRAAA KALIAN IKUT KE RUANGAN IBU SEKARANG!"geram bu Rini.

"ehh ibu Rini yang cans kaya syahrini saya duluan ya u udah ga..k kuat,"Reina berlari terbirit birit melewati bu Rini.

dan Reza kini hanya memasang wajah datar berjalan menuju arah bu Rini.

"Ayok buk,"santai Reza berjalan melewati guru di hadapannya itu.

"Ayo bu ko bengong,katanya tadi nyuruh saya ke ruangan ibu," .

Bu rini yang terbengong karna tak biasanya ada murid yang senan tiasa menurut bila disiruh ke ruangannya.anak anak lain pasti akan mencari seribu alasan.

"ayo,kamu jalan di belakang saya!,"ucap bu Rini.

*ruang bu Rini*

"ouh jadi begitu,"ucap bu Rini setelah mendengarkan semua penjelasan dari Reza dan Keira.

"yaudah kalian ke kelas masing-masing dan kamu Keira jangan ulangi kesalah kayak tadi lagi main nyelong aja"final bu Rini

"iya bu"cicit Keira nyaris tak terdengar.

keduanya keluar dari ruang bu rini ,berjalan melawati lorong lorong sekolah. Tak ada satupun yang bersuara terkucuali hentakan langgkah kaki mereka berdua.

"emm Za,sorry!" desis Keira menundukan kepalanya sambil memainkan ujung kukunya.

"buat!"Reza manaikan satu alisnya.

"udah ngatain motor kamu,"cicitnya.

"udah gapapa,bener kata kamu motor saya udah tua jadi harus diganti,"meraih pundak Keira dan memeluknya.

"key kamu ini sekarang istri saya jadi saya akan usahakan agar kamu senang,"ucap Reza lembut.

"nih udah sampe kelas kamu,belajar yang bener ya,"mengelus kepala Keira sambil menampilkan senyuman termanisnya.