2023-
Sinar mentari mengusik mata perempuan cantik, yang baru saja turun dari mobil mewah, bermerk Lamborghini Huracan Evo AWD. Kaki jenjangnya yang putih mulus terlihat berkilau ketika mentari menyinari.
Dia adalah Arabella Muticus, Langkah kakinya memasuki gedung tinggi pencakar langit di depannya. Suara high heels yang dia pakai begitu mengusik beberapa pasang mata yang melihat. Bukan karena suara yang mengganggu, namun karena high heels yang dia pakai adalah keluaran terbaru, dari salah satu brand terkenal di Perancis..
Tinggi badanya sekitar 170cm, Dengan berat badan proposional. Lekukan pinggangnya tercetak sempurna di dalam balutan dress ketat berwarna biru tua, Kalung berlian yang menggantung di leher putihnya. tentu saja mendapat lirikan kagum dari beberapa karyawan yang menunduk hormat.
Rambutnya berwarna Perak kecoklatan, panjang rambutnya sepinggang. Mempunyai bola mata Biru ocean dan hidung mancung, Bulu matanya lentik, bibirnya kecilnya merah seperti Ceri di musim panas.
Ketika senyumnya menyapa para karyawan, terlihat lesung pipi dan gigi putih bersih yang rapih. Membuat dirinya seperti seorang Dewi yang sempurna.
Sang kuasa seperti membuatnya secara hati-hati dan penuh cinta, Tidak ada kekurangan yang terlihat oleh mata telanjang. Hanya ada kelebihan dan kelebihan saja.
Langkah kakinya memasuki Lift khusus para petinggi. Hanya ada Arabella seorang, Pintu lift tertutup dan mulai naik dengan cepat tanpa menimbulkan gerakan yang berarti...
Matanya Birunya itu menatap cermin di depan, Jika orang lain melihat kesempurnaan, maka Arabella melihat dirinya seperti wanita yang banyak kekurangan. sudah hampir dua tahun semenjak dirinya mendapatkan semua ingatan tentang masa lalu, Namun sampai hari ini, Arabella belum menemukan pendampingnya sama sekali.
Dirinya sudah beberapa kali batuk darah, Itu pertanda bahwa tubuhnya sudah melemah dari waktu ke waktu.
Dimana Arabella harus mencari sang Merak Putih? padahal seluruh lelaki di bumi ini sudah banyak Arabella temui, Dimana kekasihnya itu? kenapa sampai hari ini, Arabella belum bisa merasakan cinta pada satu lelaki sama sekali.
Apakah hidupnya akan berakhir, sebagai merak yang mati karena sendirian?
Se-tragis itu hidupnya?.
Arabella Muticus dulunya adalah seorang Puteri penerus kerajaan Muticus. di umurnya yang ke-25, Arabella menemukan cinta sejatinya atau biasa di sebut sebagai Pendamping hidup.
Arabella adalah Merak asli dari keturunan Merak hijau, dan merupakan satu-satunya keturunan yang tersisa.
Setelah kematiannya ribuan tahun yang lalu, Arabella seperti berada di persimpangan jalan yang tak berakhir. Sampai pada akhirnya dia menemukan lorong terang dan melihat dunia..
ingatan Arabella tentang masa lalu, Datang ketika umurnya menginjak 22 tahun..
seluruh kejadian dan masa lalu yang terkubur itu, satu persatu masuk ke dalam ingatan dan membuat Arabella bersedih..
Tidak ada yang tau apa kelanjutan dari kisah cintanya ini, Selama ini Arabella kesepian dan terus mencari-cari.
Namun benang cinta antara dirinya dan Cris belum juga terlihat..
Pintu Lift terbuka, Arabella mulai melangkah keluar dan berjalan santai ke ruangan kerjanya.
Dia sudah hidup di jaman yang sangat modern, Perusahaan besar yang dia datangi saat ini adalah perusahaan milik Ayahnya di dunia modern, Salah satu perusahaan terbesar di jagat Eropa.
menguasai bidang properti serta teknologi mutakhir saat ini, Arabella mempunyai satu kakak laki laki yang gila kerja. Bahkan mereka jarang bertemu, Walaupun berada di perusahaan dan rumah yang sama.
Sekretaris Arabella sudah menyapa kedatangan dirinya dan membuka pintu ruangan, Ruangannya sudah terasa dingin dan aroma kopi tercium hangat.
Ara memang selalu meminum kopi di pagi hari, Salah satu kopi terbaik yang di datangkan dari sumatera, Indonesia..
Menaruh tas yang di bawanya, dan mulai duduk di kursi kebesaran.. Arabella mengambil cangkir kopinya lalu memutar bangku hingga menatap ke jendela..
Di pagi hari seperti ini, Arabella akan senang memandangi mentari dan awan yang cerah..
Seperti sebuah kebiasaan untuk menenangkan hatinya yang selalu gundah dan resah..
Menyesap kopi itu perlahan dan menghirup aroma yang menenangkan, di tambah lagi dengan alunan musik klasik yang selalu menyala di Ruangannya, tentu membuat pikiran lebih rileks dan santai.
Detik berganti menit, Menit berganti jam..
sudah satu jam lebih Arabella terdiam di depan jendela besar, Matanya tidak lelah memandangi langit.
Ketukan pintu membuatnya tersadar dan memutar lagi kursi kebesaran, Melihat siapa yang datang..
wajah sekretarisnya yang tersenyum manis, membuat Arabella mengangkat sebelah alisnya bingung. Senyum itu seperti senyum yang akan mengatakan hal buruk.. atau lebih tepatnya, sesuatu buruk telah terjadi.
"Katakan Saja Devira." ujar Ara pada sekretarisnya.
"Maafkan saya karena pagi-pagi begini membawa berita tidak baik, Semalam saya mendapatkan informasi bahwa anak perusahaan yang berada di Jerman mengalami masalah. Ada seseorang yang menaruh Bom di atap perusahaan dan menyebabkan kerusakan parah. Kakak Anda Tuan Aaron, tidak bisa datang kesana untuk sementara waktu, Karena dia sibuk mengurus bisnis di Amerika. Jadi terpaksa Nona yang diperintahkan, untuk datang melihat keadaan disana.."
Ucapan Devira membuat Ara langsung menghela nafasnya pelan, apalagi sekarang? perusahaan di Bom? Really?
Siapa orang bodoh yang sedang bermain-main dengan keluarga Caldwell?
Arabella memang terlahir di keluarga Besar Caldwell, salah satu keluarga yang menggerakkan roda perekonomian dunia.
Jadi, Jika ada orang bodoh yang sengaja merusak nama baik keluarga Caldwell. tentu saja orang itu berasal dari dua kategori.
Yang pertama, Seseorang yang kekayaannya sama dengan Keluarga Caldwell.
Yang Kedua, Seseorang yang tidak punya pikiran.
sudah..
Itu saja...
"Kapan aku akan berangkat kesana?." Tanya Ara
"Sekarang juga Nona." Ucapan Devira membuat Ara hampir menumpahkan gelas di tangannya. Kenapa sekretarisnya bisa sangat kurangajar begini?
Devira selalu mengatakan Sesuatu dengan cara mendadak dan hal itu berhasil membuat Ara terkejut, Jika ada nominasi Orang yang bisa membuat kejutan besar. Maka Devira akan menjadi pemenangnya.
Dia itu memang sering sekali melakukan banyak hal dengan cara mendadak, mungkin itu sudah menjadi kebiasaannya dan kebiasaan itu membuat Arabella sakit kepala!
"Aku akan buang dirimu dari atap gedung!." Ara berkata dengan nada sinis, Devira hanya tersenyum dan mundur perlahan keluar dari ruangan Arabella.
Setelah pintu tertutup, Ara kemudian bangun dari duduknya dan mulai merapihkan beberapa keperluan kerja yang memang harus dibawa, seperti Laptop dan segala pernak-perniknya.
Setelah memastikan semuanya masuk ke dalam Tas yang sama, Arabella mulai melangkah keluar. Namun kakinya terhenti ketika jantungnya mendadak nyeri, memegang sebentar dadanya dan berusaha bernafas dengan baik.
Arabella merasa bahwa sekarang dunia sedang berguncang, Rasa sakit di jantungnya sama seperti rasa sakit ketika dirinya menusukkan jantung ini dengan tusuk konde.
Pertanda apa ini? apakah pertanda baik? Atau ada hal buruk yang terjadi?.