Chereads / Menuai Kebencian / Chapter 12 - Part 10: Bram aneh

Chapter 12 - Part 10: Bram aneh

Pagi harinya Cia bangun dalam kebingungan. Dimana Cia sekarang? Ini bukan kamar Cia di Jakarta maupun di Jogja. Ia mengingat ingat apa yang terjadi semalam. Seketika Cia langsung bangun dari kasurnya dan keluar dari kamar.

Cia menemukan Bram sedang tidur di sofa. Cia terdiam cukup lama ditempat ia berdiri sekarang. Kenapa Bram baik banget sama gue ya? Batin Cia. Setelah melamun cukup lama, Cia memberanikan diri untuk membangunkan Bram.

"Bram bangun udah pagi" namun Bram tidak menunjukkan pergerakan sama sekali. Cia melihat jam dinding yang terletak di atas televisi. Jam menujukkan pukul 6 pagi. Yaudahlah masih pagi juga. Batin Cia mengedikkan bahu.

Ia memutuskan untuk mandi dan membuat sarapan. Mungkin ia akan berangkat kerja dari apart Bram.

"Masak apa ya?" tanyanya kepada diri sendiri sambil menaruh jarinya di dagu. Ia membuka counter top dan menemukan ada beras. Jadi Cia memutuskan membuat nasi goreng saja.

Ditengah-tengah Cia memasak, Bram terbangun.

"Pagi Ai" sapa Bram dengan suara seraknya "Masak apa?" tanya Bram yang sedang berjalan menuju dapur.

"Nasi goreng, mau kan? Abis dapur kamu ga ada apa-apa"

Bram yang sedang duduk di bar table mengangguk dan tersenyum "Apapun yang kamu masak aku makan"

Selama Cia memasak Bram melihat setiap gerak-gerik Cia dan itu membuat Cia merasa risih. "ngapain liatin aku mulu sih?" tanya Cia berkacak pinggang.

"Lagi bayangin kalo kamu setiap hari masak buat aku,"

"Sana mandi udah jam 7 tuh" jawab Cia salah tingkah

Bram terkekeh "Siap"

Setelah semua makanan siap saji bersamaan dengan selesainya Bram siap-siap. Cia juga sudah siap dengan baju kerjanya yang kemarin, untung saja masih wangi. Walaupun Cia menambahkan parfume Bram sedikit dibajunya.

"Kamu langsung ke kantor kan?" tanya Bram sambil menarik kursi makan.

"Iya, kalo pulang nanti telat"

Mereka memakan sarapan dengan khidmat. Sekarang Cia sadar bahwa ketika makan, Bram dan Cia jarang berbicara. Ia akan memakan makanannya sampai habis baru setelah itu mereka mengobrol.

***

Mereka sedang dalam perjalanan menuju kantor. Jarak antara kantor dan apartement Bram dekat jadilah mereka jam 8 baru berangkat. Padahal Cia kalau berangkat dari rumah jam set 7 atau jam 7, itupun sampai di kantor mepet telat.

Sejujurnya Cia menunggu-nunggu Bram membahas masalah tadi malam. Cia ingin tau cerita bagaimana ia bisa tertidur di kamar sedangkan Bram tidur di sofa. Tapi serius deh Bram hari ini beda banget, dia tu suka ngasih topik yang ga penting buat dibahas tapi hari ini dia banyak diam. Apa karena masih pagi? Tapi dulu setiap pagi juga udah receh banget. Cia tidak mau berpikiran yang aneh-aneh. Mungkin Bram sedang banyak pekerjaan.

Sesampainya di parkiran, Cia hendak keluar dari mobil namun tangan Cia dicekal oleh Bram. "Kenapa?" tanya Cia

Bram menatap Cia dalam sekali tanpa mengucapkan satu patah kata. Kaki Cia yang awalnya sudah siap keluar mobil, ia masukan lagi dan badan Cia sekarang mengahadap Bram. "Kenapa Bram? Ada masalah? dari tadi kamu diem terus"

Bram mencondongkan tubuhnya dan mendekap Cia erat sekali "Sebentar". Cia terkejut. Sudah dua kali tapi Cia masih belum bisa membiasakan dirinya. Kali ini Cia mencoba membalas pelukan Bram sambil mengusapkan tangannya dipunggung Bram.

"Makasih Ai" ucap Bram.

Cia malu sampai sampai wajah Cia kali ini sudah merah sekali. Padahal ia sama sekali tidak melakukan kesalahan. Cia hanya mengangguk setelah itu keluar dari mobil cepat-cepat.

"Hati-hati ntar jatoh baru tau rasa" Ia tau suara siapa itu. Jelas sekali suara Amel. "Bacot lo"

"Iya tau yang lagi seneng doinya udah pulang setelah melanglang buana 2 minggu" ucap Amel tersenyum lebar

"Iya dong ga kaya lo udah sayang tapi cuma dianggep temen" balas Cia menjulurkan lidah

"Bangsat emang lo" Cia tertawa lepas. Akhirnya bisa membalas Amel.

Sesampainya di kubikel mereka melihat Ale sudah duduk manis di mejanya. Cia dan Amel saling menatap. Tumben sekali pikir mereka.

���Ada kerjaan tuh di meja kalian, tadi pagi di kasih Mbak Irna"

Jadi Mbak Irna adalah kepala devisi pengawas urusan umum. Bisa dibilang bos nya para staff di bagian Cia bekerja. Mbak Irna ini sangat supel dan baik, dia juga gaul banget walaupun udah umur 30an tapi pembahasannya masih anak muda banget. Tetapi kalo mbak Irna udah bahas kerjaan, ia orangnya ga bisa diajak bercanda. Cia pernah telat mengumpulkan proposal 1 jam. Ia pikir bukan masalah besar karena mbak Irna orang yang santai. Namun ketika Cia mengumpulkan ia langsung mendapatkan damprat 1 jam. Sejak saat itu, Cia juga akan sangat professional jika waktunya professional

***

Waktu makan siang tiba. Hari ini tidak ada pesan dari Bram. 'biasanya kan dia minta ditemenin lunch' gumam Cia. Tapi udahlah mungkin dia sibuk. Batin Cia.

"Mau makan siang apa nih guys?" tanya Ale

"Kalian makan berdua aja deh, gue lagi ga pengen makan" jawab Cia.

"Yaudah yuk Mel"

Cia mentap Amel dengan tatapan menggoda. "Apaan sih lo?" tanya Amel.

"Good luck ya" ucap Cia sambil tersenyum

Bukannya diberi kata makasih justru Amel malah memberinya jari tengah. Emang punya temen ga ada yang bener. Batin Cia menggelengkan kepalanya.

Cia melihat ponselnya lagi dan tidak juga mendapatkan pesan dari Bram. Akhirnya ia memutuskan untuk bertanya duluan.

To: Bram

Makan siang?

Setelah mengetikkan itu Cia berdoa agar tidak dibalas penolakan.

Ting

From: Bram

Masih ada kerjaan, 5 menit lagi.

Lunch di kantin aku aja ya?

Cia berpikir sejenak. Mungkin kerjaan Bram emang sebanyak itu.

To: Bram

Okay, I'm on my way

Cia bangkit dari duduknya dan berjalan menuju department Bram.

Sesampainya di kantin, Cia sudah melihat Bram sedang menatap laptopnya di meja.

"Sibuk banget ya?" tanya Cia seketika

"Kaget ya tuhan" ucap Bram mengelus dada "Iya habis kamu WA, aku langsung ke bawah aja takut kamu nunggu"

"Kenapa ga nolak aja?" Cia jadi merasa bersalah

"Laper" jawab Bram nyengir. "Mau makan apa? Aku pesenin sekalian" lanjutnya

"Nasi campur" jawab Cia. Bram mengangguk mengerti.

Sekembalinya Bram dari memesan, Cia bercerita "Tadi aku diajak Ale sama Amel makan siang tapi aku tolak, aku mau mereka makan berduaan" ucapnya sambil tersenyum lebar

"Biar mereka makan berduaan apa biar bisa makan sama aku?" jawab Bram dengan wajah yang datar sambil mengetik

"Biar dia bisa makan bareng lah. Biasa aja kali makan sama lo" Cia membalas pertanyaan Bram sambil mengyilangkan tangan dan membuang pandangannya.

Bram terkekeh sambil mengacak rambut Cia. "Iya percaya"

Ih ngeselin banget deh ni orang hari ini. batin Cia

Makanan datang dan mereka memakan makanannya dalam diam seperti biasa. Setelah selesai makan Cia bertanya lagi kepada Bram

"Tadi malem aku ga ngomong aneh aneh kan? Kok kamu beda sih semenjak pulang dari Lombok"

***

TO BE CONTINUE….

PLEASE GIVE ME VOTE AND COMMENT GUYS

LOVE YOU ALL

STAY HEALTHY