Lan Beichen belum pernah melihat Feng Sujin yang seperti ini sebelumnya, "Feng Sujin, aku sangat sibuk sekarang dan tidak punya waktu membahas hal lain denganmu."
"Aku tidak butuh waktu lama, sebentar saja sudah cukup."
Bagian tengah alis Lan Beichen semakin menegang, dia lalu berkata kepadanya dengan tidak berdaya, "Feng Sujin, orang yang kucintai bukanlah kamu. Kitu dulu bersama karena kerja sama antara keluarga Feng dan keluarga Lan. Sekarang perjanjian kontrak pernikahan telah dibatalkan. Bisakah kamu untuk tidak menggangguku lagi?"
Feng Sujin masih begitu sakit hati saat mendengar kata-kata yang diucapkan oleh Lan Beichen itu. Setelah dua tahun bekerja keras menjalin hubungan, ternyata inilah yang akhirnya dia dapatkan.
Sorot matanya tampak agak masam, namun dia terus memaksa kembali air matanya untuk tidak jatuh. Merasa sedih karena orang semacam ini benar-benar tidak layak.
Sesaat kemudian, Feng Sujin bersusah payah mengendalikan emosinya dan berkata, "Lan Beichen, kamu sebelumnya tidak berkata seperti ini padaku."
"Feng Sujin, kuakui jika Shiya tidak kembali aku mungkin benar-benar akan menikahimu. Kita menjalani kehidupan sesuai yang telah direncanakan, dan aku dapat memenuhi tanggung jawabku untuk menjadi suami yang baik."
Setelah berhenti sejenak, Lan Beichen menarik napas dalam-dalam dan lanjut berkata, "Tapi, Feng Sujin, Shiya sudah kembali, aku sangat mencintainya, bagaimana aku bisa melepaskannya?"
Bibir Feng Sujin bergetar, dia kemudian berkata, "Tidak bisakah kamu menempatkan dirimu di posisiku dan memikirkan bagaimana perasaanku? Bagaimana dengan cintaku?"
Melihat Feng Sujin yang hampir menangis, hati Lan Beichen pun tanpa sadar agak tergerak, dia kemudian berkata dengan nada yang melembut, "Feng Sujin, kamu selalu sangat bijaksana dan tahu situasi, kamu juga pengertian dan tidak akan membuat masalah tanpa alasan. Kamu bisa menjalani hidup dengan baik tanpaku, tetapi Shiya juga mencintaiku, dia telah sangat banyak menderita karena aku, dia tidak dapat meninggalkanku sekarang, aku mencintainya, aku tidak tahan dia mengalami penderitaan lagi, jadi aku mohon kamu tidak datang menemuiku lagi…"
Feng Sujin terus berusaha keras menahan lengan baju Lan Beichen. Saat teringat akan ayahnya, dia pun mulai mengatakan hal-hal yang agak tidak masuk akal, "Beichen, kamu tahu situasiku di keluarga Feng dan juga situasi ayahku, bisakah kita tetap menikah? Bahkan jika itu hanyalah sebuah kesepakatan, kita hanya perlu berakting di depan semua orang, aku tidak akan mengganggumu bersama dengan Nona Liu… atau… atau… bisakah kamu menolong ayahku?"
Lan Beichen melepaskan tangan Feng Sujin dari lengan bajunya, "Apa kamu masih tidak mengerti? Aku hanya ingin menikahi Shiya, dan aku juga tidak dapat membantu ayahmu. Shiya pasti tidak ingin melihat kita memiliki hubungan apa pun lagi. Dia bisa salah paham."
Tidak peduli seberapa kuatnya Feng Sujin, dia tetap merasakan sakit seperti telah ditusuk oleh pedang yang sangat tajam setelah mendengar kata-kata itu.
Dia bukan orang berdarah dingin dan tidak berperasaan, jadi hatinya juga bisa merasakan sakit.
Lan Beichen pun masuk ke dalam mobil dan hendak pergi.
Namun Feng Sujin masih berusaha dan berkata, "Bei Chen, pikirkan tentang kebaikanku baik-baik. Apakah kita benar-benar tidak memiliki kemungkinan sedikit pun?"
Lan Beichen melihat lurus ke depan dan sama sekali tidak memandang Feng Sujin yang ada di samping, dia kemudian berkata dengan dingin, "Feng Sujin, tidak peduli berapa kali kamu bertanya, aku akan selalu mengatakan hal yang sama, tidak mungkin."
"Lan Beichen, kamu telah menolakku hari ini, dan aku tidak akan pernah kembali padamu lagi di masa depan."
Kata-kata Feng Sujin yang nyaring dan keras itu seperti guntur yang meledak di dalam kepala Lan Beichen.
Meskipun Lan Beichen sedikit terkejut, tapi dia tidak menganggapnya serius. Sekarang, hanya Liu Shiya yang ada di dalam pikirannya.
Dia sudah tenggelam dalam kegembiraan kembalinya Liu Shiya, di dalam hatinya hanya dipenuhi oleh senyuman dan paras orang tersebut.
"Feng Sujin, aku sangat mengerti apa yang aku inginkan dalam hatiku. Katakan, bagian mana dari dirimu yang lebih baik daripada Shiya? Jika itu kamu yang disuruh memilih, aku yakin kamu juga akan memilih Shiya."
Setelah Lan Beichen selesai berbicara, dia menggelengkan kepalanya seolah sedang mengatakan jika Feng Sujin tidak dapat menilai dirinya sendiri.
Tanpa ada yang tahu, di lantai atas rumah sakit ada seseorang yang sedang mengamati kejadian di halaman bawah melalui jendela.