Setelah mengetahui bahwa Qin Mo dan An Ruxue bersama, juga setelah mengetahui kebenaran dari apa yang telah dilakukan An Ruxue kepadanya, ditambah lagi dengan kejadian dirinya yang hampir diperkosa, semua kesusahan dan kesedihan yang ditahan akhirnya meluap pada saat itu.
Dia menangis terisak, wajah mungilnya dipenuhi dengan keputusasaan, air mata jatuh di telapak tangannya, "Qin Mo…"
"…" Bo Yan terdiam.
Pria ini seharusnya merasa marah dan emosi, namun dia malah mengeluarkan ponselnya dan berkata dengan suara yang acuh tak acuh tanpa emosi, "Ah Dong, segera panggil Qin Mo kemari, cepat!"
Keesokan harinya.
An Ge'er bangun perlahan, orang yang ada di depannya tidak lain yaitu Qin Mo. Dia mengenakan mantel abu-abu, rambut hitamnya yang pendek agak berantakan, wajah yang masih saja tampan dan mempesona serta senyum yang bersih dan hangat… Seperti tidak ada yang berubah.
Mata An Ge'er tiba-tiba terbelalak.
"An Ge'er, kamu sudah bangun?" Suaranya yang lembut itu bagaikan angin.
An Ge'er mengedip-ngedipkan matanya, apa jangan-jangan dia sedang bermimpi? Bagaimana Qin Mo bisa muncul di sini?
Sedangkan saat ini di luar kamar pasien.
Terlihat asap rokok yang beterbangan di udara.
Bo Yan menatap gadis di kamar dengan mata panjangnya yang sedikit menyipit. Di antara kepulan asap rokok itu, wajahnya yang begitu jernih dan dingin menatap ke dalam tanpa menunjukkan ekspresi apa pun.
Entah mengapa, melihat senyum yang An Ge'er tujukan pada Qin Mo saat ini, membuat hatinya tiba-tiba sakit seperti tertusuk jarum.
Ah Dong datang untuk mencari bosnya, tapi dia melihat pemandangan ini begitu keluar dari lift.
Sosok bosnya yang ramping dan tampan hanya berdiri di luar kamar pasien, matanya tertuju pada sesuatu yang ada di dalam kamar.
Di sekelilingnya seperti dipenuhi dengan kabut, membuat penglihatannya menjadi semakin kabur. Saat Ah Dong melihat sosok yang terdiam di antara asap itu, dia tiba-tiba merasa bahwa bos mereka tampak sangat kesepian.
Namun dia menyadari kalau pikirannya itu salah, karena ketika dia berjalan dan melihat Qin Mo dan An Ge'er di dalam berbicara melalui jendela, dia menyadari bahwa apa yang dirasakan bos mereka lebih dari sekedar kesepian!
Itu bahkan lebih ke sakit hati!
Bisa terlihat dengan jelas, bos mereka yang sebelumnya tidak pernah dekat dengan wanita akhirnya bisa jatuh cinta dengan seorang wanita, walaupun… identitas wanita ini agak spesial. Wanita ini malah menyukai teman baik dari bosnya, dan bosnya menahan rasa itu dengan keras demi wanita ini.
Lalu mewujudkan pertemuan An Ge'er dan Qin Mo.
Sial! Apakah Bos besar mereka harus sekuat ini?
Ah Dong tidak menyangka kali ini dia benar-benar salah menebak rencana bos mereka.
"Itu… Bos, Kolonel Leng sudah membawa orangnya ke sini." Ah Dong merasa sangat tidak pantas untuk melapor padanya saat ini.
Bo Yan menurunkan kelopak matanya sedikit, memadamkan puntung rokok dan berbalik untuk pergi.
Ah Dong melihat ke sosoknya dari belakang, dan tiba-tiba dia merasa seluruh tubuhnya menggigil. Bos mereka sangat kesal sekarang, sepertinya akan ada orang yang harus membayar harga dengan nyawa mereka.
Bo Yan tidak mengetahui bahwa saat dia berjalan melewati jendela, An Ge'er tidak sengaja melihat sosoknya pergi dan sedikit terkejut.