Insiden hidup dan mati yang menimpa An Ge'er seakan-akan membuat Tang Shisan dan Stephen mengalami hari-hari yang panjang dan sulit.
Bibir Tang Shisan bergerak-gerak tanpa mengeluarkan suara apa pun. Melihat An Ge'er dengan mata kepalanya sendiri, dia yang selalu cerewet itu langsung kehilangan kata-kata. Hidungnya mulai sesak, air mata juga ingin mengucur tanpa bisa ditahannya. Namun dengan keras kepala, dia menggertakkan giginya dan menahannya.
Saat Stephen menangis sambil menghambur ke arah An Ge'er, Tang Shisan memalingkan wajahnya dan diam-diam menyeka air matanya.
Setelah itu, dia hanya bergumam, "Gadis kecil ini benar-benar selamat, dia tidak tewas dalam bencana besar itu! Lihatlah bagaimana aku akan membereskannya nanti! Dia sudah membuatku putus asa selama beberapa hari ini, membuat jam biologisku yang rutin BAB setiap pukul enam pagi menjadi rusak!"
***