Aku sedang dalam pemeriksaan oleh para kesatria yang menjaga pintu gerbang kota Extovania. Raijin bersembunyi dibalik bayanganku dan Demi-Human beruang, Kumi sedang menyamar menjadi anak manusia biasa. Untungnya aku punya «Extra Skill : Illusion» yang dapat membuat penglihatan para penjaga gerbang ini tidak melihat telinga dan ekor Kumi.
"Baiklah, anda beserta anak anda bisa memasuki kota ini." (Penjaga gerbang 1)
"Terima kasih. Jika aku boleh bertanya, apakah untuk masuk kota ini harus diperiksa sangat ketat seperti ini?". (Gladius)
"Hmm. Sebenarnya tidak seketat ini." (Penjaga gerbang 1)
Penjaga gerbang satunya memotong pembicaraan. "Pemeriksaan ketat ini dikarenakan ada seekor Demi-Human langka yang kabur dari kandangnya." (Penjaga gerbang 2)
Kumi memegang erat tanganku. Aku bisa merasakan tangannya berubah menjadi tangan beruang dan kukunya menusuk telapak tanganku.
"Mau dimana saja… mereka diperlakukan seperti hewan ya…" (Gladius)
"Bukankah mereka hewan?". (Penjaga gerbang 2)
Tiba-tiba Kumi berubah menjadi wujud beruang nya dan skill ilusiku akan hilang jika dia berubah dan tidak menahan amarahnya.
Tapi, penjaga gerbang 1 tiba-tiba memukul wajah penjaga gerbang 2 dengan sangat keras. Aku dan Kumi terkejut melihat penjaga gerbang itu memukul temannya hingga terjatuh.
"Mereka masih memiliki darah manusia. Kamu lah hewan yang sebenarnya, Rulon." (Penjaga gerbang 1)
Penjaga gerbang bernama Rulon itu berdiri lalu berlari dengan wajah kesal.
Penjaga gerbang yang memukul Rulon mendatangi kami berdua dan memberikan kami kartu guildnya.
[Alfredo
Kekuatan : Zeroth
Ras : Manusia
LVL : 14
Job : Lancer]
"Maafkan perkataan rekanku barusan. Tapi memang, 99% warga di kota ini menganggap Demi-Human adalah hewan dan bukan manusia." (Alfredo)
Wajahnya nampak sedih. Apakah dia pernah berhubungan dengan Demi-Human dimasa lalunya?
Selain kesatria, dia juga seorang petualang dan dia memiliki akal sehat yang seharusnya dimiliki oleh manusia.
"Tidak masalah. Aku senang ada orang seperti mu yang mau membela hak Demi-Human, tuan Alfredo." (Gladius)
"Hahaha. Ini hal wajar bagi orang yang masih berakal sehat." (Alfredo)
Kumi kembali ke wujud asalnya dan skill ilusiku masih tetap aktif. Aku juga merasakan darah mulai mengalir deras ditangan ku. Aku harus cari tempat dan menghentikan pendarahan ini.
"Kalau begitu tuan Alfredo, mari berjumpa dilain waktu." (Gladius)
"Ya! Semoga kalian menikmati kota ini." (Alfredo)
Setelah berpamitan, aku segera mencari penginapan dan menyembuhkan lukaku dengan sihir «Mother of Nature»
Sedari tadi juga, Kumi tidak berbicara satu patah kata pun. Sepertinya dia merasa bersalah karena dia telah melukai tanganku. Tapi mau bagaimana lagi, aku juga ikut tersulut amarah saat Rulon itu menyamakan Demi-Human dengan hewan.
Aku mendatangi Kumi dan memegang tangannya dengan tanganku yang terluka tadi. "Tanganku sudah baik-baik saja. Kumi, kamu wajar untuk marah tadi." (Gladius)
Kumi memegang tanganku yang terluka tadi. Dia menangis ditelapak tanganku, aku bisa merasakan air matanya yang bercucuran.
"Kenapa tuan baik sekali kepadaku?". (Kumi)
"Kenapa kamu tanya? Tentu saja karena kamu minta bantuan kepadaku." (Gladius)
"Terus, kalau ada orang jahat minta tolong tuan bantu juga?". (Kumi)
Geh, aku terjebak dengan pernyataan ku sendiri.
(Makanya jangan asal ngomong bodoh.)
Berisiknya satu mahluk ini. "Aku tahu jika Kumi bukan lah orang jahat. Lalu ingatlah perkataan ku Kumi, tidak semua orang sebaik aku. Jangan asal meminta pertolongan kepada orang asing, ingat itu." (Gladius)
Kumi mengusap air matanya dan dia tersenyum kepadaku. "Baik tuan!".
Kalau dipanggil tuan sama anak kecil agak tidak enak juga. Akan ku minta dia memanggil namaku tanpa harus menggunakan tuan nanti.
Karena sudah dapat penginapan aku akan pergi ke kantor guild kota Extovania untuk mendaftar menjadi petualang.
Untuk menyelamatkan teman-temannya Kumi aku harus mempunyai uang yang banyak. Aku memerlukan uang agar dapat membeli semua teman-temannya Kumi. Awalnya aku berpikir untuk rusuh dan menyerang tempat penjualan budak, namun itu terlalu gegabah dan Zhepar juga menyarankan kepadaku untuk tidak melakukan hal bodoh seperti itu. Jadi rencana terbaiknya adalah membeli budak-budak itu, sekaligus membeli Kumi dari pedagang budak agar Kumi tidak lagi dikejar-kejar.
"Ingat Kumi, apapun yang akan terjadi di kantor guild jangan bertindak gegabah. Jika terjadi perkelahian bersembunyi lah dibalik jubahku." (Gladius)
Jubahku terhubung dengan bayangan tempat Raijin bersembunyi. Jika ada yang menyerang Kumi maka Raijin akan segera melindungi Kumi.
"Baik!". (Kumi)
Aku dan Kumi sudah berada di depan kantor guild. Kantor guild di kota Extovania dan kota asal ku sangat jauh berbeda. Di kota Aros yaitu asal ku, kantor guild nya tidak semewah ini, bahkan bisa dikatakan bobrok.
Aku menggenggam tangan Kumi dengan erat lalu membuka pintu guild dengan satu tangan. Saat kami berdua masuk, semua pandangan orang yang ada disini tertuju kepada kami. Semoga tidak ada orang brengsek yang merasa jagoan dan hendak memberiku pelajaran.
Aku sudah berada ditempat resepsionis yang setahuku ditempat inilah aku dapat mendaftar menjadi petualang.
"Selamat datang di Guild Extovania! Ada yang saya bisa bantu." (Resepsionis Guild)
"Ah, aku ingin mendaftarkan diri sebagai petualang." (Gladius)
"Kalau begitu silahkan gores jempol anda menggunakan pisau ini lalu oleskan darah di plat baja ini." (Resepsionis Guild)
Plat baja ini terbuat dari logam sihir Alxandernite. Logam sihir ini sangatlah istimewa karena dapat mendeteksi status seseorang melewati darah yang dioleskan pada permukaan logam ini.
Aku menggores jempolku lalu mengoleskan darahku ke permukaan plat baja ini. Tak lama kemudian, plat baja itu bersinar dan memunculkan status diriku.
[Gladius
Kekuatan : Aheroth
Family Name :
LVL : 21
Job : ???
STR : 12000 VIT : 7650
MAG : 10000 AGI : 11780]
Family Name? Nama keluarga? Bukankah nama keluarga hanya bisa dimiliki oleh orang yang memiliki Aheroth—Ah iya, aku baru ingat.
"A-Anda seorang Aheroth! Jarang sekali ada Aheroth yang ingin menjadi petualang!". (Resepsionis Guild)
Level 21… statku terlalu aneh untuk level rendah seperti ku. Muka resepsionis guild seperti melihat hantu saja saat melihat statku.
Aku harus meminta dia merahasiakan tentang ini.
"K-Kalau begitu, apakah anda tertarik menentukan Family Name anda?". (Resepsionis Guild)
Sepertinya menarik. "Keuntungan apa saja yang bisa aku dapatkan jika aku memiliki Family Name?". (Gladius)
"Banyak! Anda dianggap pahlawan, memiliki akses untuk berhubungan dengan Guild Master, jika anda menyetorkan material dari monster maka anda akan mendapatkan potongan pajak sebesar 10%, dan anda dapat ikut berperang melawan raja iblis ketika para pahlawan membutuhkan bantuan!". (Resepsionis Guild)
Kenapa malah dia yang bersemangat? Bukankah aku yang harusnya bersemangat mendengar keuntungan yang menggiurkan itu? Tapi tidak semuanya yang kusuka, apalagi bagian pahlawan nya.
(Jika kamu menentukan nama keluarga, maka mahluk bawahan mu ikut memiliki nama keluarga mu dan berevolusi ke tingkat selanjutnya.)
Berarti, kalau aku menentukan nama keluarga ku maka Raijin akan berevolusi ke tingkat selanjutnya yang artinya semakin dekat dia menjadi Direwolf Monarch?
…
Tidak masalah. Cuman Raijin saja yang jadi pelayan ku dan cuman dia saja yang jadi Monarch. Punya satu pelayan yang luar biasa kuat tidak masalah bukan?
"Bagaimana? Apakah anda sudah menentukan Family Name anda?". (Resepsionis Guild)
"Sudah. Nama keluarga ku adalah Regalia." (Gladius)
Regalia adalah nama ayahku. Dengan begini aku dapat mewarisi kekuatan, ambisi, dan keberanian ayah.
Aku menggores jempolku lagi dan mengoleskan nya kembali ke plat baja.
[Gladius Regalia
Kekuatan : Aheroth
Family Name : Regalia
LVL : 21
Job : ???
STR : 12000 VIT : 7650
MAG : 10000 AGI : 11780]
[Raijin Has Evolved. Raijin has become superior race in Direwolf, Regalia Lycan Wolf]
….
Kemudian aku juga mendaftarkan Kumi sebagai petualang dan dia jadi satu keluarga denganku. Sama seperti Raijin, Kumi menjadi pelayanku namun tidak ikut berevolusi karena Kumi bukanlah monster.
[Kumi Regalia
Kekuatan : Zeroth
Family Name : Regalia
LVL : 2
Job : Sword
STR : 120 VIT : 220
MAG : 10 AGI : 90]
"Proses registrasi akan selesai setelah anda membayar 2 perak." (Resepsionis Guild)
Truffaladino memberiku beberapa mutiara untukku agar aku dapat membeli barang yang aku inginkan di kota Extovania. Mungkin ini tepat saatnya menggunakan mutiara ini.
Aku memberikan mutiara kepada resepsionis guild dan wajahnya kembali terkejut seperti melihat hantu. Setelah itu proses registrasi selesai dan aku bersama Kumi membeli beberapa perlengkapan agar dapat memburu monster.
Aku juga harus cepat mencari uang sebelum anak-anak ditempat perbudakan itu sebelum mereka dibeli oleh orang yang salah.