Roger yang teringat dengan mangga yang belum dia ambil melangkahkan kaki menuju rumah sebelah bersama Monica.
"Aku mau lihat kamu ambil mangga," kata Monica dengan senyum manisnya.
"Iya, Istriku. Apa pun yang kamu mau pasti aku penuhi," balas Roger.
Santo yang berada di samping Roger mengatakan bahwa Roger harus hati-hati karena di pohon itu banyak semutnya.
"Iya, ambilkan saja aku minyak angin supaya aku tidak didekati semut," perintah Roger.
Santo pergi ke dalam untuk mengambil minyak. Tidak lama Santo kembali dan menyerahkan sebotol minyak ke Roger. Tangan dan kaki Roger mulai dioleskan dengan minyak.
"Kamu takut banger sih sama semut sampai pakai minyak kayu putih di kaki dan tangan. Lebih baik enggak usah, Suamiku. Aku takut kamu nanti jatuh gara-gara semut," kata Monica.
"Kamu ini meragukan suamimu, sangat keterlaluan ya kamu. Istriku tidak boleh meremehkan kemampuanku. Lagian semut itu lebih itu dicegah daripada harus dibakar," balas Roger.
