Sienna menengadahkan kepala. Dia masih merasakan sisa-sisa kenikmatannya, sedangkan Arga yang tahu Sienna masih menikmati sisa-sisa puncaknya terkekeh geli.
"Arghhh!" teriak Sienna ketika merasakan sesak di miliknya walaupun dia sudah tidak gadis lagi. Milik Arga selalu membuat dia kewalahan.
Arga berhasil menerobos milik sienna yang selalu sempit untuknya. Dia mengecup rakus bibir Sienna sambil memompa milik dia di dalam sana tanpa ampun. Dia terus menggerakkan benda panjang itu hingga mentok ke ujung.
"Ahh ... ahh, Arga sayang pelan-pelan," rengek Sienna. Ditambah Arga menghisap puncak bukit kembar dia terus.
"Oh, Sayang. My Sienna," kata Arga.
Sienna merasakan dirinya mulai tidak berpikir jernih menyukai suara Arga. Dia mengelap pelipis Arga yang berkeringat.
"Arghh!" teriak Sienna merasakan Arga tiba-tiba bergerak dengan liar bagaikan predator.
Tubuh Sienna bergetar hebat merasakan Arga yang terus bermain di titik-titik sensitifnya.