Mereka berdua membopong tubuh Calvin menuju mobil. Salsa mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit. Sepanjang di perjalanan, Sherin terus menangis tersedu-sedu sambil menutup luka yang ada di perut Calvin dengan tangannya.
"Kau ini kenapa, Sherin? Kenapa kau bisa melukai bosmu sendiri?" tanya Salsa.
"Aku reflek, Ma," lirih Sherin.
Salsa semakin menginjak gas mobil hingga mentok, sedangkan Sherin semakin khawatir saat melihat Calvin semakin memucat wajahnya.
"Jangan mati, Calvin. Enggak lucu deh," kafa Sherin terisak.
Calvin justru terkekeh saat melihat ekspresi Sherin yang menurut dia lucu.
"Kamu lucu kalau lagi khawatir," kata Calvin sambil mengusap pipi Sherin.
Tidak lama mobil itu berhenti di lobby rumah sakit. Sherin dan Salsa keluar dari mobil lalu memanggil suster dan dokter untuk menolong Calvin.
"Calvin, jangan mati konyol," lirih Sherin.