Brakk
Saat sudah sampai di dalam sebuah gudang tua, pria itu melempar tubuh Lina ke atas kursi yang sangat kencang. Lina yang kesakitan menatap pria itu sambil menangis tersedu-sedu.
"Untuk apa kau menangis sedangkan kau melukai nona kami, hmm?" tanya pria itu dengan nada mengejek.
"Mak-maksud kamu nona kami tuh siapa? Saya tidak mengenalnya," kata Lina tergagap.
Hahaha
Suara tawa yang amat mengerikan terdengar ke seluruh ruangan itu. Pria itu mengambil sebuah kayu yang sangat tebal dan dipenuhi darah segar mengalir di sana membuat Lina ketakutan setengah mati.
"Aku mohon jangan sakiti saya. Saya tidak punya salah apa-apa," mohon Lina.
Bugh bugh
Pria itu memukul kedua kaki Lina hingga berkali-kali. Suara kesakitan Lina terdengar saat kayu itu menyentuh kakinya.
"Arghh! Sakit, hentikan!" teriak Lina.
Pria itu seakan tidak peduli dengan teriakan Lina. Ia terus memukul Lina hingga Lina yang tidak sanggup menahan sakit yang luar biasa itu akhirnya pingsan.