Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Bubble gum

Dadidu_123
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3.5k
Views
Synopsis
Sejak terus berpindah- pindah Clara Anastasia tidak pernah mendapat teman atau seorang sahabat dan kini saat pindahan yang untuk kesekian kalinya dia mendapatkan tetangga yang cukup aneh yaitu Si pengunyah permen karet. " nyam nyam plok ". itulah yang dia dengar saat Si pengunyah permen karet meletupkan balon permen karet nya. Dan sayangnya Clara harus satu sekolah dengan Si pengunyah permen karet yang sekaligus tetangga konyolnya. Apa yang akan dihadapi Clara selanjutnya dengan Si pengunyah permen karet itu?

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - bab 001 Tetangga Baru

Hari itu mungkin adalah saat Clara Anastasia harus pindah untuk kesekian kalinya. bagi Clara sendiri itu bukanlah hal yang aneh, karena setiap Arya Samudra- ayah dari Clara mendapat promosi jabatan itu berarti dia harus berpindah tempat tinggal, sekolah dan pastinya harus berhadapan dengan orang baru.

Clara termasuk orang yang jika diajak bicara kata yang keluar adalah " iya", " tidak"," terserah","oke","hem". ya, jarang berkomunikasi tapi tentu dia sudah sedikit merubah sikapnya itu agar tidak menjadi masalah di kemudian hari. mungkin itu sebabnya dia tidak terlalu masalah jika terus berpindah tempat tapi yang paling tidak disukai Clara jika mereka pindah adalah mengemas barang, merapihkan barang dan pastinya harus bergaul dengan orang asing.

Dan disinilah Clara berada, tempat baru lagi rumah mewah dengan fasilitas yang memadai, membuat mata yang memandang terkagum-kagum tapi tidak dengan Clara.

" haduh... cape banget harus ngerapihin barang lagi dan lagi ", ucap Clara dengan jengkel.

Diana jane - ibunya Clara berkata " Clara... jangan malas, segera rapihkan barang-barang kamu ke kamar yang ada di atas ". Clara terperangah, baru saja dia ingin duduk sebentar sudah disuruh ibunya untuk merapikan barang dan sudah pasti harus naik ke atas tangga untuk sampai ke kamarnya. rasanya Clara ingin menghilang dari sana tapi dia ingat saat pindahan tahun lalu dia kabur ke taman komplek dan dia tersesat " Gak mau lagi deh ".

Clara bersiap membawa kotak barang-barangnya ke kamar dengan menaiki satu per satu anak tangga.

" Tante, mau di bantuin gak? ", ucap seseorang

yang sedang mengunyah permen karet.

" Eh... ada anak ganteng, boleh dong ", Diana tersenyum.

Alvano Justin - anak tetangga sebelah yang kalau ada tetangga baru pasti disamper dan ditanya seperti tadi. tujuannya jelas, biar bisa makan dimana saja dan... punya banyak teman.

yang pasti dia selalu membawa stok 5 bungkus permen karet untuk dia kunyah satu per satu.

Diana tidak masalah, asalkan kerjaannya selesai dengan cepat dan pastinya dia akan mampir ke rumah Alvano nanti untuk menyapa tetangga baru nya.

Alvano membantu merapikan barang yang akan ada di ruang tamu, lalu tiba-tiba dia melihat foto Clara saat masih berumur 10 tahun " lucu banget...", celetuk Alvano lalu dia kembali merapikan barang yang lain.

semuanya sudah selesai dirapikan dan kini Alvano ingin berpamitan kepada tetangga baru nya " Tante! saya pamit dulu ya sudah mau sore ".

Diana menghampiri Alvano dan memberikan sesuatu " iya, makasih ya... ini buat kamu ". Alvno sempat menolak tapi akhirnya ia terima juga karena jika tidak pasti dia bakal berlama di rumah tetangga baru nya ini. Alvano sudah kembali kerumahnya yang hanya berkisar tiga blok dari rumah tetangganya.

Clara turun dari atas tangga melihat ibunya yang terus tersenyum memperhatikan keluar rumah. dia menghampiri ibunya dan berkata " ada apa sih bu? ". ibunya tidak menjawab dan hanya menggelengkan kepala lalu pergi. Clara yang tampak bingung lantas kembali ke kamarnya dan menginjak permen karet bekas kunyahan Alvano. Clara berkata " Euuw... siapa sih yang abis makan permen karet tapi malah buang dilantai gini. bikin kesel aja ". Clara berusaha melepaskan permen karet yang dia injak dengan tisu basah lalu dia pergi ke depan rumah untuk membuangnya.

" hah... selesai deh. mandi ah ", ucap Clara.

saat dia berbalik Boom! ada orang dibelakangnya yang sangat asing bagi Clara.

" Dasar konyol ", ucap Clara lalu masuk kedalam kamarnya.

" kenapa? ", Alvano terheran-heran.